Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dianggap Berlebihan Bawa Senjata ke Rumah Nia Ramadhani, Ini Kata Polisi
Sabtu, 10 Juli 2021 15:18 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan, sudah menjalankan standard operational procedure (SOP) saat menggeledah rumah pasangan Nia Ramadhani-Ardi Bakrie.
Pernyataan itu merupakan tanggapan atas tudingan kuasa hukum Nia-Ardi, Wa Ode Nur Zaenab, yang menyebut polisi berlebihan karena membawa senjata ke rumah kliennya ketika melakukan penggeledahan.
"SOP itu tetap kami lakukan, itu aja. Itu berlaku buat semuanya dari tersangka manapun," ujar Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Indrawienny Panjiyoga, saat dikonfirmasi, Sabtu (10/7).
Baca juga : Diaduin Nia Ramadhani Nyabu, Ardi Bakrie Serahkan Diri
Menurut Panjiyoga, hal tersebut lumrah dilakukan jajaran kepolisian ketika melakukan penggeledahan dan penyelidikan kasus pelanggaran pidana. Malah, kata dia, tindakan polisi di rumah Nia dan Ardi membuktikan, korps baju cokelat tidak membedakan penanganan kasus.
"Pengawalan itu merupakan SOP dari kami dengan menggunakan senjata dan itu menunjukkan semuanya tidak ada perbedaan di mata hukum. Semuanya sama ya," tegas Panjiyoga.
Selain itu, Panjiyoga juga menyebut, alasan lainnya, polisi membawa senjata saat melakukan penggeledahan adalah untuk melindungi tersangka.
Baca juga : Gelar Doa Bersama Secara Virtual, Risma Harap Pandemi Ini Segera Berakhir
"Ini untuk melindungi dia dari orang lain. Intinya semuanya sama di mata hukum kami tidak membedakan antara satu dan lainnya. Itu merupakan SOP dari kami selain melindungi petugas dari ancaman sekaligus melindungi tersangka dari ancaman luar," tandasnya.
Sebelumnya, Wa Ode menilai, pihak kepolisian berlebihan karena senjata saat melakukan penggeledahan di rumah Nia.
"Memang teman-teman, kami nilai agak berlebihan. Saya tidak melihat langsung, tapi di media ada membawa senjata, itu nampaknya sangat berlebihan. Ini (Nia-Ardi) kan korban ya," ujar Wa Ode kepada wartawan di Polres Jakpus, Jumat (9/7).
Baca juga : Pangdam Jaya Pimpin Pelepasan Jenazah Nakes Pertama Wisma Atlet Yang Wafat Karena Covid
Soalnya, dia menyebut dari hasil penggeledahan hanya ditemukan sabu sebanyak 0,78 gram. "Jadi tidak perlulah menggunakan senjata, apalagi itu ada perempuan, seorang ibu ya," tandas Wa Ode. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya