Dark/Light Mode

Meskipun Vaksinasi Untuk Pelajar Tuntas Bulan Ini

Sekolah Tatap Muka Tunggu Corona Jinak

Senin, 23 Agustus 2021 06:40 WIB
Ilustrasi kegiatan pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu, Jakarta Selatan. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Ilustrasi kegiatan pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu, Jakarta Selatan. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap ekstra hati-hati untuk memulai kegiatan belajar tatap muka alias offline di sekolah. Meskipun program vaksinasi Covid-19 untuk pelajar selesai bulan ini, tetap akan melihat angka positivity rate sebagai pertimbangan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengungkapkan, saat ini ada sekitar 750.000 anak berusia 12-17 tahun di Ibu Kota menerima vaksin Covid-19. Untuk memastikan semua pelajar menerima vaksin, pihaknya terus berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan.

“Kami akan pastikan supaya semua anak usia remaja tadi terlindungi dengan vaksinasi,” ujar Widyastuti di Jakarta, Jumat (26/8).

Baca juga : Jokowi: Ini Pelayanan Terbaik

Widyastuti menegaskan, kepastian untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka tergantung kesiapan Dinas Pendidikan.

Pemerintah Kota Jakarta Barat telah mendata sekolah yang siap menjalankan kegiatan belajar mengajar tatap muka tahap satu. Menurut Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Jakarta Barat II Masduki, pembukaan sekolah tetap menunggu kebijakan Dinas Pendidikan. Pihaknya hanya mendata saja.

Dia menerangkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sekolah jika ingin menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka. Di antaranya memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.

Baca juga : Bahagia Itu Ketika Anak Mulai Sekolah Tatap Muka

Masduki tak menyebut sekolah mana saja yang sudah siap menjalankan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Karena, saat ini pihaknya masih fokus melakukan vaksinasi massal untuk siswa di seluruh sekolah kawasan Jakarta Barat.

“Soal pembukaan sekolah, kami menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta saja,” tegasnya.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menerangkan, untuk bisa membuka sekolah tatap muka, positivity rate atau rasio kasus positif Covid-19 harus di bawah 3 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Live KPU