Dark/Light Mode

Perlunya Edukasi Untuk Masyarakat Desa Agar Sakit Covid Tak Dikira Masuk Angin

Sabtu, 7 Agustus 2021 07:00 WIB
Covid-19 masuk desa. (Foto : Instagram @Pandemictalks).
Covid-19 masuk desa. (Foto : Instagram @Pandemictalks).

RM.id  Rakyat Merdeka - PANDEMICTALKS mengungkap data beberapa desa di Jawa yang mencatat kenaikan angka kematian cukup tinggi. Antara lain, di Desa Burujul Wetan (Kabupaten Majalengka), Desa Banguntapan (Kabupaten Bantul) dan Desa Jurang Jero (Kabupaten Klaten).

“Setelah melanda perkotaan dan meninggal­kan jejak kematian massal, tsunami Covid-19 akhirnya mencapai desa. Selama Juli 2021, kematian di sejumlah desa di Pulau Jawa melonjak sepuluh kali lipat dari rata-rata per bulan,” ujar pandemictalks.

Aik_arif mengungkapkan, sekarang tsunami Covid-19 yang terjadi di desa-desa di Jawa sedang melanda desa-desa di luar Jawa. Kata dia, selain keterbatasan akses terhadap testing dan tidak jalannya tracing di desa, persepsi masyarakat desa juga jadi tantangan berat.

“Gagalnya komunikasi risiko menyebabkan banyak warga menghindari pemeriksaan. Bahkan, setelah sakit menolak ke rumah sakit, karena termakan isu peng-covid-an,” ungkapnya.

Abmeropenem mengungkapkan, tingginya kasus dan kematian akibat Covid-19 di desa karena masyarakatnya menganggap enteng virus Corona. Di desa, sakit karena Corona masih banyak yang menganggap cuma masuk angin.

Baca juga : Sedekah Minyak Jelantah, Bantu Masyarakat Sedang Isoman dan Tim Medis

“Belum ngomongin kalau mereka banyak yang lebih percaya sama dukun desa daripada dokter untuk urusan pengobatan,” ujarnya.

ika_inst mengungkapkan, fakta di kam­pungnya banyak yang terpapar virus Corona. Anehnya, banyak juga yang masih tidak mau divaksin atau pakai masker.

“Di kampungku juga, tiap hari ada yang meninggal, bilangnya meriang padahal Covid,” tambah lilik_wid. “Gawat, warga pedesaan rata-rata tidak percaya Covid dan abai prokes,” ucap azkaazfarramadhan.

Riska010486 mengatakan, masalah yang terjadi di desa muncul karena masyarakat kurang mendapat edukasi. Orang desa masih menganggap aib, tabu dan takut dengan stigma Covid-19. “Boro-boro lapor, mereka lebih baik berjuang sendiri gara-gara kealpaan ilmunya,” katanya.

Alukhuwah_tdee menyarankan Satgas Desa harus terus menerus mengingatkan kepada warga tentang protokol kesehatan. Dia mengakui, masyarakat di desa kebanyakan abai terhadap protokol kesehatan.

Baca juga : PLN Beri Bantuan Oksigen Untuk 7 Rumah Sakit Di Jawa Tengah

“Please, kuota vaksin di desa juga ditambahkan kalau sudah tahu gini,” ujar d.prase­tyo10.

Ismapsbim mengaku sulit mengedukasi masyarakat desa menerapkan prokes. Mayoritas tidak percaya dengan Covid. “Di tempat saya, di desa, banyak sekali antigen positif saya temukan tiap harinya,” ungkap mfajrianto_.

“Keadaan di desa, tidak paham apa itu Covid-19, tidak tahu cara pakai masker yang benar. Acara adat desa, seperti kumpul kerja di sawah tetap diadakan. Intinya satu, arahan dan program pemerintah tidak sampai ke sana,” kata sugsugi.

Maulidiall mengungkapkan, kondisi di desa sudah masuk level mengkhawatirkan. Angka kematian semakin naik. Bahkan, ada desa yang sudah pada level kematian tidak usah lagi diumumkan di toa masjid untuk menjaga ketenangan warga. “Ada juga ambulans dila­rang lewat jalan-jalan tertentu,” katanya.

Schoolrecess mengatakan, kebanyakan orang desa masih menganggap terpapar Covid sesuatu yang memalukan. Bahkan dikucilkan dan digosipkan sana-sini. Padahal, masyarakat yang terkena Covid seharusnya di-treatment.

Baca juga : Kena Diabetes Gara-gara Covid, Emang Bisa Ya?

Menurut Lampung__01, warga desa biasa memiliki solidaritas yang tinggi dan itu sehar­usnya menjadi modal untuk melawan Covid- 19. Solidaritas tersebut juga harus dibarengi dengan informasi akurat dan pemahaman yang baik tentang pandemi.

“Agar masyarakat, baik di kota maupun di desa akan lebih efektif melawan Covid-19,” ujarnya. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.