Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belajar Tatap Muka Di Sekolah

DPRD DKI Usulkan Prokes Masuk Kurikulum Formal

Minggu, 5 September 2021 06:40 WIB
Siswa mencuci tangan sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas di SMK Daarussalam Jalan Mohamad Kahfi II, Jakarta. (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Siswa mencuci tangan sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas di SMK Daarussalam Jalan Mohamad Kahfi II, Jakarta. (Foto: Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta mengusulkan protokol kesehatan (prokes) menjadi materi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ini dilakukan agar peserta didik terbiasa hidup dengan cara baru, meski pandemi Covid-19 telah berakhir.

Anggota Komisi E DPRD DKI Idris Ahmad mengatakan, para peserta didik sedari dini harus dikenalkan dengan prokes. Bukan cuma dalam bentuk sosialisasi atau imbauan. Tetapi perlu yang lebih formal, yakni masuk dalam kurikulum pendidikan.

“Belum ada yang bisa memprediksi kapan pandemi bakal berakhir. Virus Corona juga tidak akan hilang. Kita bersiap hidup berdampingan dengan Corona. Karena itu bekal utamanya adalah prokes,” kata Idris saat berkunjung ke Sekolah Dasar (SD) 08 Kenari, Jakarta Pusat, Jumat (3/9).

Baca juga : Satgas Sekolah Ditempatkan Di Depan Gerbang Dan Kelas

Menurut dia, materi prokes sangat penting sebagai pengetahuan dan juga penerapan. Karena, prokes merupakan pengetahuan dasar untuk hidup sehat.

“Meski kita hidup di Ibu Kota, provinsi paling maju, tetapi banyak yang belum terbiasa mencuci tangan dan menggunakan masker saat flu. Kalau di luar negeri, ada satu siswa ketahuan flu, satu kelas bisa diliburkan,” ungkap Idris.

Terkait proses PTM saat ini, Idris meminta agar sekolah memaksimalkan kerja ventilasi udara di setiap kelas. Juga, memperketat pengaturan jaga jarak (social distancing). Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan PTM tetap berlangsung aman dan nyaman, meminimalisir terjadinya penularan Covid-19 antara guru dengan peserta didik.

Baca juga : Orangtua Girang Sekolah Di DKI Akan Dibuka Lagi

“Ini tantangannya bukan di SD 08 saja. Tapi, banyak juga di sekolah-sekolah lain. Terutama ruangan sirkulasi udaranya kurang bagus. Bukaan jendelanya tidak optimal. Ini perlu disiasati,” katanya.

Idris juga mewanti-wanti, agar siswa terus diingatkan tidak berkerumun saat pulang sekolah.

“Untuk kerumunan, titik kritisnya adalah saat datang dan pulang. Ini perlu diwaspadai dan dievaluasi agar meminimalisir risiko yang ada,” sarannya.

Baca juga : Lestari: Hati-hati! Utamakan Keselamatan Guru Dan Siswa

Anggota Komisi E DPRD DKI Rany Maulany juga meminta agar seluruh warga sekolah terus mengevaluasi penerapan prokes dalam pelaksanaan PTM secara berkala.

Menurut Rany, perlu ada koordinasi antara guru sebagai tenaga pendidik hingga orangtua murid sebelum peserta didik melaksanakan kegiatan PTM di sekolah.

Dia juga menyarankan, para guru dilakukan tes berkala. Lebih baik jika dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.