Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prof. Tjandra Yoga Aditama

Antibodi Masyarakat Dan Tetap Rendahnya Kasus Di India

Rabu, 17 November 2021 22:01 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - India pernah mengalami serangan Covid-19 yang besar. Jumlah kasus harian di negara tersebut pernah melebihi 400 ribu pada awal Mei 2021, dan turun cukup cepat menjadi 10 kali lebih rendah pada akhir Juni 2021.

Belakangan ini, jumlah kasus harian di negara tersebut bahkan hanya berkisar 10 ribu saja. Padahal, aktivitas publik sudah mulai ramai. Tentu, tidak semua patuh pada protokol kesehatan yang ada.

Salah satu analisis kenapa India dapat menjaga kasusnya tetap rendah adalah sudah cukup banyaknya penduduk yang ternyata sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS CoV-2, penyebab Covid-19.

Data terbaru pada akhir Oktober 2021 menunjukkan, 97 persen penduduk New Delhi sudah memiliki antibodi dalam derajat tertentu. Baik karena sudah divaksin Covid-19, atau karena sudah tertular secara alamiah.

Baca juga : 360Kredi Gandeng J Trust Bank, Dukungan Untuk Pinjaman Masyarakat Capai Rp 60 Miliar

Mengingat kasus di New Delhi pada April - Mei 2021 tergolong sangat tinggi, maka jumlah penduduk yang sudah tertular Covid diduga banyak sekali. 

Laporan seropositif 97 persen ini adalah survei keenam yang dilakukan di New Delhi. Angka-angka sebelumnya memang menunjukkan kenaikan secara bertahap, mulai dari 22,8 persen pada Juli 2020; 28,7 persen di Agustus 2020; 25,1 persen pada September 2020, 25,5 persen di Oktober dan 56,13 persen pada Januari 2021.

Survei keenam ini dilakukan secara cukup rinci. Sebagian sampel bahkan diteliti secara lebih mendalam, untuk mengetahui kadar antibodi yang terbentuk. Demi mengetahui kadar proteksi yang ada di masyarakat.

Selain survei berkala yang sudah sampai keenam kali ini, juga ada survei lain yang menunjukkan hasil mirip.

Baca juga : Pertamina Pastikan Masyarakat Sekitar Kilang Cilacap Dalam Kondisi Aman

Pertama adalah survei dari All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), yang mengumpulkan data pada saat puncak kasus beberapa bulan yang lalu, dengan angka seropositivitas 67 persen di New Delhi.

Juga ada survei pada staf Council of Science and Industrial Research di New Delhi, yang menunjukkan seroprevalensi 80 persen beberapa waktu, setelah puncak kasus Covid-19 di wilayah tersebut. 

Selain di New Delhi, juga ada survei serupa di kota bisnis terbesar India, yaitu di Mumbai. Yang kadang dikenal di negara kita sebagai Bombay. Kota ini juga merupakan pusat industri film Bollywood.

Pada September 2021, pemerintah daerah setempat (Bihanmumbai Municipal Corporation – BMC) mengumumkan hasil survei kelima mereka, yang menunjukkan bahwa antibodi terhadap Covid-19 sudah ditemukan pada 90,26 persen dari mereka yang sudah divaksin dan 79,86 persen pada mereka yang belum divaksin.

Baca juga : HMI: Yana Aditya Adalah Berkah Bagi Transjakarta Dan Warga DKI

Kalau datanya digabung, maka antibodi terhadap virus SARS CoV-2 sudah ada pada 86,64 persen penduduk kota Mumbai. Terdiri dari 87,02 persen di daerah slum dan 86,22 persen di daerah non-slum serta 85,07 persen pada pria dan 88,29 persen pada wanita.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.