Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prof. Tjandra Yoga Aditama

Waspada, Beberapa Jenis Pengobatan Kanker Bisa Turunkan Efektivitas Vaksin Covid

Selasa, 19 Oktober 2021 10:27 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Dok. Pribadi)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama angkat bicara soal meninggalnya mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Jenderal Colin Powell.

Powell disebut meninggal dunia karena Corona dan multiple myeloma (sejenis kanker sel plasma darah). Dia telah disuntik vaksin Covid-19.

"Pada 17 Oktober 2021, saya mempresentasikan Vaksin Covid-19 Pada Kanker dalam Webinar Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI). Beberapa yang saya presentasikan, ternyata berhubungan dengan berita kanker darah dan Covid-19," kata Prof. Tjandra dalam keterangannya, Selasa (19/10).

Baca juga : Uji Klinis Molnupiravir Yang Bisa Tekan Angka Kematian Covid, Ternyata Pernah Dihentikan

Prof. Tjandra menambahkan, American Cancer Society merekomendasikan vaksinasi Covid-19 pada pasien dengan kanker atau riwayat kanker.

Namun, masalah utamanya bukanlah pada aman atau tidaknya. Melainkan bagaimana efektivitasnya, khususnya pada pasien kanker dengan gangguan imunitas.

"Beberapa jenis pengobatan kanker seperti kemoterapi, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, stem cell dan imunoterapi dapat mempengaruhi imunitas tubuh. Sehingga, vaksin menjadi relatif kurang efektif. Hal yang sama juga dialami pasien dengan jenis kanker tertentu seperti leukemia dan limfoma," terang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.

Baca juga : TBC PR Kita Bersama, Insya Allah Kelar 9 Tahun Lagi

National Cancer Institute dan National Institute of Health, semacam Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan AS, juga menyebut,  vaksin Covid-19 dapat menjadi kurang efektif pada sebagian pasien kanker.

Sementara National University Cancer Institute Singapore (NCIS) menyatakan, pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi, radioterapi, imunoterapi dan targeted therapy dapat diberikan vaksin Covid-19.

Tulisan di Cancer Therapy Advisor 31 Agustus 2021 menyajikan hasil penelitian yang menyebut, pasien dengan keganasan hemotologi (kanker darah) dapat memiliki respon kekebalan lebih rendah setelah divaksin Covid-19. Dibanding pasien dengan kanker padat (solid tumors).

Baca juga : Kebijakan Vaksin Johnson&Johnson Perlu Dievaluasi, Tetap 1x Atau 2x?

Seperti diketahui, Strategic Advisory Group of Expert (SAGE) on Immunization baru saja memberi rekomendasi bahwa kelompok orang yang masuk kategori imunosupresi sedang dan berat dapat diberikan vaksin dosis ketiga.

"Joint Committe on Vaccination and Immunization (JCVI) Inggris menyebutkan, kanker darah adalah salah satu keadaan penyakit yang memerlukan suntikan vaksin dosis ketiga," pungkas Direktur Parca Sarjana Universitas YARSI. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.