Dark/Light Mode

Prof. Tjandra Yoga Aditama

Antibodi Masyarakat Dan Tetap Rendahnya Kasus Di India

Rabu, 17 November 2021 22:01 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Setidaknya, ada tiga hal yang dapat ditarik dari pembahasan di atas. Pertama, India sudah sejak tahun yang lalu secara amat berkala melakukan survei antibodi pada penduduknya. Bahkan, sudah sampai 6 kali di New Delhi dan 5 kali di Mumbai. Di samping yang telah dilakukan oleh institusi kesehatan lain seperti AIIMS.

Hal kedua, ternyata kadar antibodi terhadap Covid-19 di kedua kota terbesar itu sudah tinggi sekali, sekitar 97 persen di New Delhi dan 87 persen di Mumbai.

Ketiga, tingginya jumlah masyarakat yang sudah punya antibodi ini dihubungkan dengan keberhasilan India menjaga kasus Covid-19 nya tetap rendah di angka sekarang ini.

Kasus di negara kita juga berhasil diturunkan amat tajam, dari 56.757 pada 15 Juli 2021 menjadi di bawah 500 orang pada hari-hari ini.

Di sisi lain,  kita juga mengetahui bahwa mobilitas penduduk sudah cukup ramai. Banyak pihak khawatir dengan kemungkinan dampak libur Natal dan Tahun Baru pada bulan depan.

Baca juga : 360Kredi Gandeng J Trust Bank, Dukungan Untuk Pinjaman Masyarakat Capai Rp 60 Miliar

Sehubungan dengan hal itu, maka akan amat baik kalau kita juga secara berkala dan berskala luar melakukan survei antibodi Covid-19 di negara kita. Setidaknya, di beberapa kota besar.

Memang, sudah pernah ada laporan beberapa survei seperti ini. Namun, akan lebih baik kalau terus ditingkatkan dan hasilnya dianalisis dari waktu ke waktu. Sehingga, dapat dilihat perkembangannya.

Akan baik juga, kalau pada sebagian sampel, dilakukan analisis lebih mendalam seperti kadar dan jenis antibodi yang ada. Seperti yang dilakukan di New Delhi.

Data kadar antibodi di populasi ini juga sangat penting dihubungkan dengan cakupan imunisasi, yang pada dasarnya memberikan proteksi pada masyarakat.

Dalam hal ini, laman Our World in Data yang mengkompilasi cakupan vaksinasi berbagai negara di dunia per 16 November 2021 menunjukkan, India sudah memvaksinasi 54,26 persen penduduknya. Sementara Indonesia tercatat 47,51 persen.

Baca juga : Pertamina Pastikan Masyarakat Sekitar Kilang Cilacap Dalam Kondisi Aman

Perhitungan dilakukan dengan menjumlah mereka yang mendapat dosis pertama, dengan yang sudah dapat dosis lengkap.

Data WHO per 16 November 2021 menunjukkan, di negara kita sudah 48,37/100 jumlah penduduk yang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama mencapai 48,37/100. Sedangkan yang sudah mendapat dosis lengkap mencapai 31,50/100 penduduk, dengan penghitungan jumlah penduduk 272.248.454 orang.

Sementara itu, data dari Vaksin Dashboard Kementerian Kesehatan per 17 November 2021 berdasarkan sasaran vaksinasi pada 208.265.720 orang menunjukkan, total vaksinasi dosis pertama mencapai angka 63,41 persen dan total vaksinasi dosis kedua 41,45 persen.

Kita perlu menggalakkan survei antibodi yang terprogram dan teranalisis dengan baik di berbagai kota besar, dari waktu ke waktu. Agar dapat dijadikan salah satu dasar penting pengambilan kebijakan publik.

Sejalan dengan itu, cakupan vaksinasi tentu harus terus ditingkatkan. Kita sebagai anggota masyarakat, perlu tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 3 M atau 5 M secara baik.

Baca juga : HMI: Yana Aditya Adalah Berkah Bagi Transjakarta Dan Warga DKI

Penulis adalah Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.