Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres), Maruf Amin berpesan kepada seluruh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyelenggarakan Muktamar Ke-34 NU dengan damai dan tidak ada kegaduhan.
Hal itu disampaikan Rais Syuriah NU Jakarta, Manarul Hidayat usai menemui Wapres Maruf bersama sejumlah pengurus PBNU lain di kediaman resmi Wapres, Jakarta, dikutip Antara Rabu (24/11).
"Wapres memberikan nasihat kepada kami agar Muktamar dapat berjalan dengan baik, dengan damai. Selain memberikan maslahat untuk seluruh warga NU, juga manfaat untuk NKRI," kata Manarul
Maruf Amin, yang juga Mustasyar PBNU meminta seluruh pengurus dan warga nahdiyin untuk tidak membuat kegaduhan dan menghormati setiap kesepakatan di internal NU.
Baca juga : Syarief Hasan Minta Pemerintah Tak Tergantung Utang
"Wapres selalu mendoakan mudah-mudahan muktamar ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan keputusan yang sudah diputuskan sehingga tidak ada kegaduhan, tidak ada ketidakamanan, tetap tenang," katanya.
Manarul menambahkan, bahwa Wapres selaku Ketua Dewan Etik Muktamar Ke-34 NU meminta penyelenggaraan muktamar nantinya dapat mengedepankan akhlakul karimah.
"NU didirikan oleh para ulama dan para kiai maka dalam muktamar pun tetap mengedepankan akhlakul karimah," ujarnya.
Sebelumnya, Maruf Amin berpesan agar Muktamar Ke-34 NU berjalan dengan mengutamakan musyawarah sehingga menciptakan kondisi sejuk dalam pemilihan berbagai jabatan di PBNU.
Baca juga : Wapres Berharap Sumut Bangun Mal Pelayanan Publik
"Semua proses persidangan dan pemilihan nanti harus mengedepankan musyawarah. Kedepankan dahulu musyawarah sehingga suasananya sejuk," kata Ma’ruf Amin.
Dalam pemilihan rais aam, Maruf Amin meminta mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) tetap dijalankan.
Terkait dengan pemilihan ketua umum, lanjut dia, prosesnya harus dilakukan melalui pemungutan suara oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).
"Musyawarah untuk mencapai mufakat. Kalau tidak bisa, baru lakukan pemungutan suara," ujar Maruf.
Baca juga : Cegah Klaster Covid-19 Pada Muktamar Besar NU, Ini Langkah PBNU
Selain Manarul Hidayat, hadir dalam pertemuan tersebut ialah Ketua PBNU Kalimantan Timur K.H. Farid Wadjdi, A’Wan PBNU Purwakarta K.H. Abun Bunyamin, Mustasyar PBNU Jatim K.H. M. Anwar Mansur dan Rois Syuriah PWNU Lampung K.H. Muhsin Abdillah. Selain itu ada pula Mustasyar Banten K.H. Muhtadi Dimyati, K.H. Abdul Kadir Karim (NTT), K.H. Kharis Shodaqoh (Jawa Tengah), serta H. Mohammad Letter. [MFA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya