Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah berencana kembali menerapkan PPKM Level 3 di sejumlah wilayah. Hal tersebut dilakukan untuk meredam kenaikan kasus Covid-19, termasuk di Provinsi Bali.
Bali bersiap bangkit, sektor pariwisata akhir tahun ini diharapkan kembali bergeliat dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat dan inovatif. Untuk menyosialisasikan program pemerintah di bidang pariwisata untuk mengembalikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat ketika berada di tempat wisata, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik kembali menyelenggarakan workshop Generasi Positif Thinking (Genposting) dengan tema Bali Bangkit dan Siap Menghadapi Nataru dengan Kewaspadaan dan Kesiapan Pencegahan Covid-19, Rabu (25/11).
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, di Hilton Resort Nusa Dua, Bali. Narasumber yang hadir antara lain Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Septriana Tangkary, Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Nyoman Ayu Andriani, Direktur Eksekutif Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Bali Ida Bagus Purwa Sidemen, dan Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) I Putu Winastra.
Baca juga : Peran Penting Arkeologi Bangkitkan Nilai Kebangsaan
Septriana berharap, kegiatan ini bisa membekali masyarakat, UMKM, pelaku usaha pariwisata, dan perangkat desa. Instrumennya, dengan pemahaman akan program pemerintah di bidang pariwisata untuk mengembalikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat ketika berada di tempat wisata, khususnya Bali.
"Juga bertujuan untuk mensosialisasikan kembali pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Sehingga dapat membangkitkan perekonomian nasional dengan turut serta membangkitkan pariwisata," tutur Septriana.
Terkait pemulihan pariwisata dan persiapan kedatangan wisatawan, pemerintah telah melakukan berbagai inisiatif agar wisatawan berniat datang ke Bali. Ni Nyoman Ayu mengatakan, program digitalisasi pariwisata dapat digaungkan.
Baca juga : Saat Pebulutangkis Dunia Dihibur Hanoman Di Pulau Dewata
"Kita juga menata jalur agar jalur wisata bisa menyentuh sektor produksi masyarakat untuk dapat meningkatkan perekonomian. Serta salah satu yang sedang dipersiapkan adalah program karantina on board atau dengan berlayar sebagai inovasi dari peraturan wajib karantina yang ada untuk turis mancanegara," urainya.
Di tempat yang sama, Winastra lebih mengungkapkan kondisi yang sebenarnya. Meski vaksinasi sudah melebihi target, wisatawan masih enggan datang. Alasannya klasik, yakni faktor karantina, e-visa dan asuransi.
Untuk itu, dalam mempertahankan dan memajukan pariwisata diperlukan strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk Bali dan Indonesia.
Baca juga : Gelar Lomba Tulisan, BP Jamsostek Nyiapin Hadiah Rp 83,5 Juta
"Rekomendasi kami untuk dilakukan evaluasi pembukaan 19 negara yang ada, Penerapan kembali Kebijakan VOA & BVKS dan kebijakan penerbangan internasional dengan satu kali transit untuk long haul flight yang potensial," pungkas Winastra. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya