Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Habib Syakur Dukung Rencana KSAD Rekrut Santri Jadi Prajurit TNI

Senin, 6 Desember 2021 16:02 WIB
Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid (Foto: Istimewa)
Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mendukung rencana Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrachman merekrut santri menjadi prajurit TNI.

Terlebih, saat ini, Polri juga telah melakukan rekrutmen anggota Polri yang bersumber dari pesantren, hafiz Alquran, hingga siswa berprestasi dalam ilmu agama lainnya, sejak 2017.

Menurutnya, santri merupakan potensi besar bagi bangsa dan negara yang perlu dioptimalkan. 

Baca juga : 5 Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sampai Maret 2022

"Ini juga sekaligus menghilangkan fitnah yang secara berkala, terang-terangan mengatakan pesantren itu dijadikan sarang radikal. Ini kan fitnah yang keji. Padahal, sangat banyak pesantren-pesantren yang mengajarkan nasionalisme. Mengajarkan cinta Tanah Air dan bangsa," kata Habib Syakur dalam keterangannya, Senin (6/12).

Habib Syakur menuturkan, selama ini masyarakat terkesan melupakan fungsi dan peran besar dari pesantren. Sejak sebelum dan sesudah kemerdekaan, hingga saat ini, fungsi dan peran pesantren sangat besar dalam menjaga keutuhan anak bangsa.

Namun, Habib Syakur juga tak menutup mata tentang masifnya propaganda kelompok pemuja khilafah dan wahabi. Terlebih, mereka diduga banyak mendirikan pendidikan berbasis Islam.

Baca juga : Bamsoet Dorong Kenaikan Uang Lauk Pauk Prajurit TNI

"Seharusnya, kurikulum mereka ini yang perlu diawasi secara ketat," ujarnya.

Sebab bukannya tak mungkin, segelintir pesantren yang didirikan itu merusak nama pesantren secara umum, yang kontributornya pada bangsa dan negara tak perlu diragukan lagi.

Habib Syakur memastikan, sangat banyak pesantren di Indonesia yang mengajarkan nasionalisme, cinta Tanah Air dan bangsa. Serta pesantren yang khusus mengkaji masalah ke-Islam-an di Indonesia.

Baca juga : HDCI Dukung Kebangkitan Sektor Ekonomi dan Pariwisata

Disisi lain, dia menyarankan, semua alumni satri berkompeten apabila diikutkan dalam pelatihan dan pendidikan oleh TNI-Polri.

"Jika seluruh tamatan pesantren dididik oleh TNI-Polri, mereka akan menjadi pendakwah yang mengayomi. Di samping mampu memecahkan sebuah masalah di tengah masyarakat. Baik secara sosiologis maupun antropologis," papar Habib Syakur.

"Jadi, setelah ikut pendidikan, mereka kembali lagi ke komunitasnya yaitu ke pesantren, ke masjid, sebagai pengayom umat. Saya rasa, kalau ini berjalan secara berkala, 80 persen radikalisme dan sikap intoleransi tidak akan berkembang," tandasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.