Dark/Light Mode

JK Ajak Pemuda Muslim Berdagang

Sabtu, 11 Desember 2021 22:50 WIB
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla hadiri Kongres Ekonomi Umat II Sabtu, (11/12) sore.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla hadiri Kongres Ekonomi Umat II Sabtu, (11/12) sore.

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla mengajak umat Islam Indonesia untuk berwirausaha karena penyebar agama Islam di Indonesia dulu, salah satunya, merupakan ulama pedagang. Sosok Nabi Muhammad dan keluarganya juga pedagang.

Ajakan itu disampaikan JK Pada gelaran Kongres Ekonomi Umat II Di Jakarta Sabtu (11/12) sore.

Menurut JK, sosok penyebar Islam dari kalangan pedagang itu membuat karakter Islam di Indonesia dan umumnya di Asia Tenggara cenderung ramah dan damai. Ini berbeda dengan penyebaran Islam di wilayah lain yang memakai cara peperangan.

Baca juga : KPK Periksa Istri Alex Noerdin

“Kenapa Asia Tenggra ini aman, tidak saling perang di antara negara mayoritas muslim? Karena yang membawa Islam adalah pengusaha dari Yaman dan Timur Tengah. Islam kita, salah satunya, dibawa oleh pedagang yang ulama,” ujar JK saat memberikan materi dalam Kongres Ekonomi Umat II MUI di Hotel Sultan, Jakarta,Sabtu (11/12),

Penyebaran Islam dari kalangan ulama pedagang itu, tutur JK, harus terus menjadi materi dakwah yang disampaikan oleh para ulama. Setiap ulama saat ini, kata dia, harus mengajak umat untuk menjadi pedagang. “Rasulullah SAW pun, juga merupakan sosok pedagang. Sehingga berdagang merupakan sunnah Nabi,” kata JK.

Lebih lanjut JK mengatakan, kondisi muslim di Indonesia yang memprihatinkan, salah satunya karena kurangnya kesadaran berdagang. Dari 10 orang paling kaya di Indonesia menurut majalah Forbes, hanya satu orang yang muslim. Dari 100 orang paling kaya di Indonesia, hanya ada 9 orang yang muslim.

Baca juga : Menkeu: Pandemi Percepat Inklusi Keuangan

“Ekonomi nasional tanpa pengusaha bisa pincang. Saya mendorong umat Islam semakin membangun budaya wirausaha,” ujarnya.

Dia melihat, dunia wirausaha itu akan menguji karakter muslim menjadi semakin tangguh. Muslim yang berwirausaha akan berani bersaing, semakin lebih baik, lebih cepat, dan menyediakan produk lebih murah.

Dunia usaha, kata dia, tidak mengenal latar belakang agama. Ketika dia menjalankan umrah misalnya, dia melihat sejumlah produk di Arab Saudi yang diperdagangkan seperti peci, ikat pinggang, dan sejenisnya justru 90 persen berasal dari China.“Karena dagang itu kuncinya bersaing, lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah,” pungkasnya. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.