Dark/Light Mode

Dirut IFG: Dari Olahraga, Saya Banyak Belajar Kerja Sama Tim

Selasa, 14 Desember 2021 21:30 WIB
Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk Bang Robert, Pelari Maraton yang Mentransformasikan IFG, yang ditayangkan di Channel Youtube BUMN Muda, Selasa (14/12). (Foto: BUMN Muda).
Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk Bang Robert, Pelari Maraton yang Mentransformasikan IFG, yang ditayangkan di Channel Youtube BUMN Muda, Selasa (14/12). (Foto: BUMN Muda).

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea menyatakan, hobinya terhadap olahraga berpengaruh terhadap perjalanan karirnya. Olahraga, memberikan sejumlah ilmu kepadanya.

Hal ini diungkapkan Robert dalam Muda Podcast bersama RM.id bertajuk "Bang Robert, Pelari Maraton yang Mentransformasikan IFG", yang ditayangkan di Channel Youtube BUMN Muda, Selasa (14/12). "Banyak hal dari olahraga yang mempengaruhi perjalanan karir saya," tutur Robert.

Robert mengaku hobi olahraga sepakbola dan lari sejak kecil. "Selain latihan sepakbola, sebagai orang timur… malu juga bilangnya... saya pernah latihan tinju juga," ucapnya sambil tertawa lepas.

Baca juga : Erick Ibaratkan Olahraga Itu Drama Kehidupan

Mantan direktur hukum Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) itu menyebut, dari sepakbola, dia belajar tentang kerja sama tim. Kebetulan, karena postur tubuhnya tinggi, sejak kecil Robert ditempatkan sebagai bek kiri.

Bek kiri wajib membantu penyerangan, sekaligus berkoordinasi dengan bek tengah untuk memastikan pertahanan bagus.

Dijelaskannya, filosofi dalam olahraga kulit bundar itu, jika bola melewati bek, itu berarti gol. Karena itu butuh komunikasi yang baik. Kalau gol terjadi, gelandang serang dan bertahan tidak boleh marah-marah juga. Mereka harus support atau mendukung. 

Baca juga : Buruh Nilai Polri Sudah Banyak Berubah Dan Humanis

"Di lapangan sepakbola komunikasi betul-betul luar biasa. Kalau menang sama-sama merasa menang, kalau kalah merasa sama-sama kalah. Dari sepakbola saya diajari kerja sama tim," tuturnya.

Kemudian, sepakbola juga membuatnya punya mental kuat. Bagaimana tidak, Robert mengaku terbiasa dimaki-maki penonton saat timnya kalah. "Di timur nggak ada stadion, jadi penonton langsung ada di garis pinggir lapangan," kisahnya sambil tertawa.

Kemudian, dari hobi lari, Robert merasa diajari untuk bertahan, demi menuju garis finish. "Bagaimana kita punya endurance. Kita harus punya intelegensi yang baik untuk mengatur ritme kita. Jadi itu pelajaran-pelajaran yang saya dapat dari olahraga," tandas Robert. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.