Melalui Karantina, Yang Kena Covid-19 Langsung Ditangani

 Sebelumnya 
“Terungkap fakta, ternyata orang Indonesia pertama yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron warga negara Indonesia yang baru saja pulang dari salah satu negara di Afrika, yakni Nigeria,” timpal @AlbertSolo2.

Menurut @sofiesyarief, ada kemungkinan varian Omicron sudah masuk Indonesia sebelum November. Hanya saja, yang terdeteksi kasusnya pada November.

“Probable pasien 0 pernah dikarantina di Pademangan, tempat karantina para pekerja migran yang berasal dari berbagai daerah,” ujarnya.

Baca juga : Menkes Inggris Jengkel Ke Orang-orang Yang Ogah Divaksin

Akun @Widyarenee_ menimpali. Kata dia, varian Omicron menjadi ancaman untuk Indonesia. Jika tidak waspada dan tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), varian yang lebih cepat menular ini bisa meningkat kasusnya.

“Pastikan sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap hingga dosis 2,” kata dia.

Kendati begitu, @KemenkesRI meminta seluruh masyarakat tetap tenang, namun waspada. Cegah penularan Covid-19 dengan disiplin prokes 5M, segera vaksinasi serta tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu.

Baca juga : Karantina, Harga Mati!

“Terlebih, mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat,” kata @KemenkesRI.

“Sekarang yang harus kita lakukan bersama-sama, berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di Tanah Air. Mari tetap jaga protokol kesehatan. Ayo vaksin,” ajak @PPIDInhu.

Akun @LaporCovid heran. Kata dia, di Eropa dan Amerika, varian Omicron sudah meledak. Sementara di Indonesia masih aman-aman saja. Artinya, dibutuhkan testing dan tracing yang kuat.

Baca juga : Omicron Terdekteksi, Wapres Minta Pintu Masuk Diperketat

“Skemanya, dengan tes pakai PCR, kalau positif lanjut menggunakan genome sequencing. Sayangnya, kok malah dominan antigen ya di Indonesia?” tanyanya.

Akun @firzahusainInc menyambung. Kata dia, Inggris sudah dilanda varian Omicron. “Kasus di Inggris bertambah 82 ribu kasus. Untuk kemarin lusa rekor sepanjang pandemi 98 ribu kasus,” kata dia. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.