Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Australia Umumkan Kasus Pertama Omicron, Dari Penumpang Pesawat Yang Mendarat Di Sydney

Minggu, 28 November 2021 16:15 WIB
Bandara Internasional Sydney, Australia (Foto: Skytrax)
Bandara Internasional Sydney, Australia (Foto: Skytrax)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan Australia mengumumkan kasus pertama varian Covid-19 Omicron di negaranya, yang melibatkan dua penumpang pesawat terbang asal negara Afrika bagian selatan tujuan Sydney, Minggu (28/11).

Otoritas kesehatan negara bagian timur New South Wales itu telah melakukan pengujian genomik yang disegerakan. Hasilnya, kedua penumpang pesawat yang mendarat di Sydney pada Sabtu (27/11) itu positif varian Omicron.

Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan New South Wales mengatakan, kedua orang tersebut datang dari Afrika Selatan, menumpang pesawat Qatar Airways via Doha.

"Dua-duanya positif varian Omicron, tanpa gejala. Mereka kini menjalani isolasi di fasilitas kesehatan khusus. Keduanya sudah divaksin penuh," papar Kementerian Kesehatan New South Wales seperti dikutip Channel News Asia, Minggu (28/11).

Baca juga : Pemerintah Hadir Di Perbatasan, Biar Pengganggu Ngeri Dan Mundur

Sebanyak 12 penumpang dari negara Afrika bagian selatan lainnya, negatif Covid. Namun harus tetap wajb menjalani karantina.

Aturan yang sama juga diterapkan kepada 260 penumpang dan kru pesawat tersebut.

Pesawat yang mengangkut penumpang positif Omicron itu mendarat di Australia, pada hari yang sama dengan terbitnya keputusan pemerintah setempat menutup pintu kedatangan WNA dari 9 negara Afrika. Termasuk, Afrika Selatan dan Zimbabwe.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan varian Omicron ke dalam kelompok varian yang mengkhawatirkan (variant of concern/WHO).  

Baca juga : 3,5 Juta Vaksin Pfizer Dari Paman Sam Tiba Di Indonesia

WHO menyebut, perlu waktu beberapa minggu untuk memastikan tingkat penularan varian Omicron, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan, implikasinya terhadap vaksin dan testing, serta perawatan yang diperlukan.

Vaksinasi Penting

Kedatangan varian baru di Australia, hanya berselang sebulan sejak negara tersebut mencabut larangan warga bepergian ke luar negeri. 

Australia juga berencana membuka perbatasan negara untuk pekerja terampil dan pelajar internasional pada akhir tahun.

Baca juga : Puan: Kalau Ada Yang Sengaja Ngebakar, Harus Segera Diproses Hukum

Setelah lebih dari 18 bulan pembatasan sejak Maret tahun lalu, warga negara Australia yang divaksinasi penuh diizinkan untuk bepergian ke luar negeri. 

Selama hampir 600 hari, penerbangan internasional yang tak terhitung jumlahnya dibatalkan.

Aturan karantina  penduduk yang divaksinasi, bergantung pada tempat mereka tiba di Australia.

Saat ini, Sydney telah menghapus karantina untuk pelancong yang kembali. Sementara negara bagian Australia lainnya yang memiliki tingkat vaksinasi lebih rendah, masih memiliki persyaratan karantina hotel 14 hari. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.