Dark/Light Mode

1,4 Juta Vaksin AstraZeneca Sumbangan Belanda Dan Jepang Tiba Di Tanah Air

Rabu, 19 Januari 2022 16:50 WIB
Kedatangan vaksin AstraZeneca sumbangan dari Jepang (Foto: InfoPublik)
Kedatangan vaksin AstraZeneca sumbangan dari Jepang (Foto: InfoPublik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia kembali kedatangan vaksin sebagai salah satu upaya menghadapi pandemi Covid-19. Vaksin dalam tahap kedatangan ke-198 dan 199 ini merupakan donasi dari Pemerintah Belanda dan Jepang. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, vaksin yang tiba dalam tahap ke-198 berjumlah 228.800 dosis pada pukul 15:45 WIB yang merupakan sumbangan Belanda melalui COVAX atau Covid-19 Vaccines Global Access. Retno menjelaskan, donasi ini merupakan pengiriman ke-10 dukungan vaksin dari Belanda. Dengan kedatangan ini, Indonesia telah menerima sumbangan 6.047.400 dosis vaksin dari Belanda. 

"Dukungan ini merupakan bukti solidaritas yang kuat dari Belanda bagi program vaksinasi Indonesia," ujar Retno, Rabu (19/1). 

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, pada tahap ke-199, vaksin yang tiba berjumlah 1.175.800 dosis. Vaksin yang tiba 23:55 WIB tersebut merupakan donasi dari Pemerintah Jepang. Sehingga total vaksin yang tiba sebanyak 1,4 juta dosis vaksin AstraZeneca

Baca juga : Dubes Jepang Kenji Kanasugi Senang Vaksin AstraZeneca Tiba Lagi Di Jakarta

Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih Pemerintah Indonesia kepada COVAX dan juga Pemerintah Jepang yang terus mendukung Indonesia dalam menangani Covid-19. Di antaranya dengan memberi dukungan vaksin. 

Usman menjelaskan, hibah vaksin ini merupakan bagian dari komitmen Jepang untuk memberikan 2,72 juta dosis vaksin tambahan bagi Indonesia. Sebelumnya, pada 2021, Jepang telah memberikan sekitar 4,15 juta dosis vaksin kepada Indonesia.

"Hal ini membuktikan eratnya hubungan kedua negara, serta besarnya komitmen bersama untuk menangani pandemi Covod-19, khususnya di kawasan Asia," katanya. 

Usman menambahkan, Indonesia sebagai tuan rumah G20 pada 2022, menyatakan akan mengejar target setidaknya 70 persen penduduknya telah divaksinasi pada tahun ini. Untuk itu, ketersediaan vaksin sangat penting. Terlebih saat ini, kebutuhan vaksin juga bertambah seiring pemberian vaksin booster gratis dan berjalannya program vaksinasi untuk anak. 

Baca juga : Kementan Tingkatkan Pengembangan Budidaya Dan Hilirisasi Ubi Jalar

"Meski kebutuhan meningkat, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan adanya ketersediaan vaksin bagi masyarakat," terang Usman. 

Dia melanjutkan, Pemerintah telah dan terus menempuh jalur diplomasi, baik bilateral maupun multilateral. Menurut Usman, seluruh vaksin yang datang tersebut adalah bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan vaksin bagi masyarakat. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia membuat kebutuhan vaksin juga sangat banyak.

"Karenanya, sejak awal, Pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi untuk bisa secara cepat dan lancar mendapatkan akses vaksin," katanya.

Terkait penyebaran varian Omicron, Usman mendorong optimalisasi kerja sama dengan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait. Kerja sama ini menjadi salah satu kunci dalam pencegahan dan pengendalian varian tersebut di Tanah Air.

Baca juga : Ayo, Segera Vaksin Booster Jangan Ditunda-tunda Lagi

Usman memastikan, Pemerintah terus bekerja keras agar Indonesia segera pulih dan bangkit dari Covid-19, termasuk varian baru Omicron. Ancaman Varian Omicron membutuhkan respons cepat agar penularan berkelanjutan dapat segera dicegah. "Dengan kerja sama yang optimal, Pemerintah optimis Indonesia segera keluar dari krisis Covid-19," ujar Usman. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.