Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

4 Besar Vaksinasi se-Dunia, Ada Peran BIN Di Balik Keberhasilan Indonesia

Selasa, 1 Februari 2022 22:46 WIB
Warga mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang digeber oleh Badan Intelijen Negara (BIN). (Foto: Ilustrasi/Istimewa)
Warga mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang digeber oleh Badan Intelijen Negara (BIN). (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ternyata, ada peran Badan Intelijen Negara (BIN) dalam mensukseskan progran vaksinasi Covid-19. Sampai-sampai, Indonesia masuk dalam jajaran empat negara terbanyak yang telah menyuntikkan dosis vaksin ke masyarakat.

Deputi Bidang Intelijen Luar Negeri BIN Mayjen TNI Agoes Joesni mengakui, menuntaskan program vaksinasi Covid-19 di Tanah Air seperti melewati jalan terjal dan berliku. Namun, tantangan itu bisa dilewati. Segenap perjuangan itu berbuah manis karena capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai lebih dari 280 juta dosis.

Capaian ini membawa Indonesia naik menjadi peringkat empat dunia dari sisi jumlah rakyat yang telah mendapat suntikan vaksin, tersisa 5 provinsi lagi yang belum mencapai 70 persen suntikan pertama.

"Jauh sebelum Covid-19 di awal 2020 masuk ke Indonesia, BIN sudah mengamati fenomena ini sejak kasus di Wuhan. Sebagai lembaga yang diamanatkan oleh undang-undang punya peran pencegahan dan deteksi dini terhadap berbagai ancaman, BIN sudah melakukan pencegahan. Salah satunya, penggunaan masker yang dilontarkan oleh BIN yang disampaikan pada pemerintah," kata Agoes Joesni webinar bertajuk "Kerja Sama dalam Negeri dan Luar Negeri Percepat Vaksinasi" yang berlangsung belum lama ini.

Baca juga : Ganjar Jempolin Persiapan Imlek Di Kelenteng Tertua Indonesia, Tien Kok Sie

Agoes menyebut, program vaksinasi merupakan perintah Presiden. Adapun yang dilakukan BIN menyangkut banyak hal. Mulai dari pemetaan di lapangan, membuat aplikasi untuk mendeteksi kedisiplinan menggunakan masker dan sebagainya, sampai melakukan sosialisasi dan narasi untuk melawan hoaks seputar vaksinasi.

Selain itu, BIN juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuat sertifikat vaksinasi. Karena semua orang yang telah divaksinasi harus bisa dideteksi hingga penyediaan vaksin serta fasilitas penunjangnya.

Seperti dikatakan Agoes, salah satu kerja sama yang dilakukan oleh BIN dengan pihak luar negeri adalah berkolaborasi sesuai kemampuan yang mereka miliki, misal dalam hal pengadaan vaksin.

"Termasuk dengan rekanan yang ada di Indonesia, bekerja sama dengan Kemenlu. Prinsipnya, kita butuh vaksin, mereka memproduksi, sesuai arahan Presiden kita membuka peluang kerja sama termasuk transfer teknologi,” kata Agoes.

Baca juga : Vaksinasi Ngebut, Mendagri Puji Pemprov Bali

Di acara yang sama, Deputi Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya menjelaskan, pihaknya memiliki tim penanganan Covid-19. BIN bertugas menyediakan vaksin di seluruh Indonesia.

Sebagai penanggung jawab koordinasi dengan Kemenkes, dinas kesehatan di daerah, di awal pertama vaksinasi dilakukan sejak 14 Juli 2020, vaksin masih terbatas dan belum merata maka untuk daerah masih dianggarkan dari Jakarta.

Peran vaksinasi sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan. Dampak pemberlakuan PSBB dan PPKM, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi.

"Dengan vaksinasi akan ada pergerakan masyarakat, maka ekonomi bisa pulih. Tercapainya program vaksinasi akan menjadi tolak ukur untuk memulihkan ekonomi nasional," ucap Made.

Baca juga : IUT Le Havre Prancis, Buka Kelas Bahasa Indonesia

Ketua Stem Cell Research and Development Center Universitas Airlangga, Dokter Purwati menilai, percepatan vaksinasi sangat diperlukan. Meski Indonesia sudah mencatatkan keberhasilan luar biasa di dunia.

"Untuk meningkatkan antibodi seseorang, booster perlu dilakukan. Karena booster bisa meningkatkan antibodi lebih tinggi dibandingkan vaksinasi kedua," katanya.

Menurut Purwanti, percepatan vaksinasi amat penting. Selain melipatgandakan antibodi individu, juga untuk membentuk herd immunity. Sebab itu perlu sinergi dengan bergai pihak. Juga dibutuhkan akses untuk perawatan, penguatan sistem komunikasi publik seperti melakukan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M), dan sebagainya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.