Dark/Light Mode

Ganjar Jempolin Persiapan Imlek Di Kelenteng Tertua Indonesia, Tien Kok Sie

Senin, 31 Januari 2022 08:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) saat meninjau pelaksanaan prokes kelenteng tertua di Indonesia, Tien Kok Sie, di Pasar Gedhe Surakarta, Minggu (30/1). (Foto: Humas Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) saat meninjau pelaksanaan prokes kelenteng tertua di Indonesia, Tien Kok Sie, di Pasar Gedhe Surakarta, Minggu (30/1). (Foto: Humas Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi persiapan Imlek di kelenteng tertua di Indonesia, Tien Kok Sie, yang terletak di Pasar Gedhe Surakarta, Minggu (30/1). Terutama, soal protokol kesehatan. 

“Saya lagi di kelenteng di Solo, yang diperkirakan paling tua di Indonesia. Kelenteng ini dibangun tahun 1745-1748. Dulu, tanahnya dikasih Keraton Solo, dan dibangun bareng dengan Keraton Kasunanan," kata Ganjar seperti dikutip situs resmi Pemprov Jawa Tengah (Jateng), Senin (31/1).

 

Baca juga : Genjot Kerja Sama Perdagangan, Mentan Australia Kunjungi Indonesia

 

Ternyata, untuk perayaan Imlek besok, sudah disiapkan dengan prokes yang bagus. Jumlah jemaahnya dibatasi dan diatur ketat. Tahun lalu, bahkan nggak ada perayaan. Tahun ini boleh, tapi terbatas.

"Dukungan dan kesadaran masyarakat seperti ini patut diapresiasi. Mudah-mudahan pelaksanaan Imlek besok berjalan lancar,” imbuh politisi PDIP itu.

Baca juga : Suphan Buri Antusias Eratkan Kerja Sama Indonesia-Thailand

Terkait hal tersebut, Ketua Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie, Sumantri Dana Waluya mengatakan, pihaknya akan memperketat prokes dalam perayaan Imlek besok.

"Kami tidak mau, kalau di kelenteng ini ada masalah,” ujarnya.

Pengunjung selama Imlek lanjut dia, akan dibatasi. Hanya sekitar 10-15 persen dari jemaah yang boleh beribadah ke kelenteng.

Baca juga : Kominfo Ajak Perhumas Sebarkan Informasi Positif Tentang Indonesia

“Nanti, juga ada penjaga di depan pintu masuk, untuk memastikan pengunjung tidak masuk, kalau di dalam sudah penuh,” tutur Sumantri.

Dia yakin pelaksanaan Imlek bisa dilakukan dengan prokes ketat. Selain umat Tri Dharma yang sudah memiliki kesadaran tinggi, cara beribadah umat Tridharma juga berbeda dengan umat lainnya.

"Kalau di kami itu kan ibadahnya individual, jadi bisa diatur,” pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.