Dark/Light Mode

Tangkal Paham Ekstrem, Wamenag Dorong PTK Aktif Membumikan Moderasi Beragama

Minggu, 6 Februari 2022 20:58 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi Kunker di UIN KH. Achmad  Siddiq (KHAS) Jember. (IST)
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi Kunker di UIN KH. Achmad Siddiq (KHAS) Jember. (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengimbau segenap civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) untuk terus mengawal keberlangsungan upaya penguatan moderasi beragama di tengah masyarakat.

Wamenag mengatakan, peran aktif civitas Perguruan Tinggi Keagamaan dituntut untuk membumikan moderasi beragama di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain menjadi program prioritas Kementerian Agama, moderasi beragama, harus dapat dipahami secara benar serta diimplementasikan.

Baca juga : Jangan Pada Cuek, Yang Positif Nanjak 36.057, Yang Meninggal Bertambah 57

"Jangan sampai terjadi pendangkalan pemahaman akan arti moderasi beragama yang sesungguhnya," jelas Wamenag di Akademi UIN KH. Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Jawa Timur. Sabtu, (5/2/2022).

Menurut Wamenag, di berbagai kesempatan Menteri Agama selalu menekankan peran penting PTK dalam menangkal nilai-nilai dan pemahaman ekstrem berkembang di tengah dunia pendidikan.

"Pertanyaan terbesar kita adalah bagaimana kiat PTK dalam mengakselerasi program tersebut di tengah masyarakat," katanya.

Baca juga : Di Depan Ahli Thoriqoh, Mahfud MD Ajak Gaungkan Moderasi Beragama

 Oleh karena itu, Wamenag berharap, UIN KHAS Jember, mampu menjadi penggerak implementasi moderasi beragama yang tidak hanya di masyarakat Jember, melainkan di Indonesia yang setiap wilayahnya memiliki kekhasan tersendiri.

"Barangkali dengan nama baru yang disematkan pada UIN KHAS akan memliki khas atau ciri tersendiri dalam mengimplementasikan nilai moderasi beragama yang penekanannya pada penguatan pendidikan agama dan keagamaan yang baik dan benar sesuai dengan Pancasila," ujarnya.

Ia menambahkan, banyak negara lain yang ingin belajar soal kerukunan umat beragama dengan Indonesia. Di mata negara lain, Indonesia telah mampu merajut persatuan dan kesatuan meski memiliki ragam suku, budaya, bahasa dan agama. Dan kehidupan umat bergama di Indonesia berjalan dengan harmonis.

Baca juga : KPK Tahan Eks Dirjen Keuda Kemendagri Ardian Noervianto

"Berbeda dengan negara-negara di Timur Tengah yang memiliki sedikit suku dan budaya namun peperangan kerap terjadi sehingga banyak korban tidak bersalah berjatuhan," terang Wamen.

Wamenag pun mengajak masyarakat untuk senantiasa bersyukur bahwa setiap perbedaan dan kesalahpahaman dapat diselesaikan secara damai dan musyawarah. Sehingga umat beragama bisa langgeng dan tidak terpecah belah.

"Alhamdulillah Indonesia berdiri sejak dahulu dengan nilai keluhuran untuk menyelesaikan perbedaan dengan kedamaian," kata Wamenag.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.