Dark/Light Mode

Konsolidasi Organisasi, Bamsoet Kunjungi Kantor PP Jambi

Minggu, 6 Februari 2022 23:54 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berjas) berkunjung ke Kantor Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jambi, Minggu (6/2). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berjas) berkunjung ke Kantor Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jambi, Minggu (6/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo yang juga Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) mengingatkan tiga kunci pokok dalam mewujudkan visi misi organisasi adalah sinergitas, loyalitas, dan soliditas. Sinergitas dibangun oleh kesadaran pentingnya kebersamaan dalam keberagaman. Setiap elemen mempunyai tanggung jawab yang sama untuk bekerja sama dan bekerja bersama, bahu membahu serta saling melengkapi.

"Loyalitas merupakan manifestasi dari komitmen, rasa memiliki, dan keterikatan emosional yang kuat untuk mewujudkan tujuan organisasi. Sedangkan soliditas mengedepankan pentingnya semangat persatuan, yang kualitas kebersamaan ditentukan pada kuatnya komitmen setiap unsur untuk membangun kohesi dalam paradigma kebersamaan," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, dalam kunjungan konsolidasi organisasi Pemuda Pancasila menjelang Musyawarah Wilayah di Kantor Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jambi, Minggu (6/2).

Baca juga : Bamsoet Resmikan Sekretariat IMI Jambi

Acara itu ikut dihadiri Gubernur Jambi Al Haris, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW PP) Adri, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jambi Guntur Muchtar, Ketua Tarung Derajat Jambi, serta petugas keamanan dari Polda dan TNI.

Ketua Umum IMI ini juga meminta semua organisasi kemasyarakatan agar senantiasa sejalan dengan kebijakan Pemerintah sebagai mitra strategis guna membangun sinergi dan kolaborasi. Termasuk dalam hal rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur yang telah diatur dalam Undang-Undang Ibu Kota Negara.

Baca juga : Bamsoet Lantik Guntur Muchtar Sebagai Ketua IMI Jambi

"Dengan disahkannya Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN) pada 18 Januari yang lalu, maka pemindahan IKN telah menjadi konsensus politik. Namun, Undang-Undang Pemindahan Ibu Kota Negara masih memuat kebijakan yang bersifat umum, dan merupakan rencana induk. Sehingga, perlu ditopang oleh aturan-aturan teknis yang lebih detail guna mewujudkan sinergi dan kesatuan paradigma dari berbagai pemangku kepentingan yang terlibat di dalamnya," kata Bamsoet.

Ketua DPR ke-20 ini menuturkan, kebijakan pemindahan Ibu Kota Negara juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Menurut masterplan yang disusun Bappenas, pembangunan IKN akan membutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun. Artinya, pembangunan Ibu Kota Baru akan dapat diselesaikan melalui beberapa periodisasi pemerintahan.

Baca juga : Mulai 12 Januari, Wisatawan Asing Bisa Berkunjung Ke Bali Dan Kepri

"Membangun Ibu Kota Negara bukanlah pekerjaan yang mudah, karena membutuhkan dukungan sumberdaya, dukungan anggaran, dan pemikiran yang matang dan berkesinambungan. Di sinilah pentingnya keberadaan haluan negara yang mempunyai kedudukan legalitas yang kuat, sebagai rujukan dan pedoman dalam implementasi pembangunan jangka panjang. Dan kader Pemuda Pancasila harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan visi kota dunia yang modern di wilayah Timur Indonesia," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.