Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang 1 Abad, Pontren Kauman Sumbar Bedah Naskah Buku

Sabtu, 12 Februari 2022 17:20 WIB
Bedah naskah “Kulliyatul Muballighien, dari Kauman Padang Panjang untuk Indonesia” yang ditulis pemerhati sejarah STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh dan mantan jurnalis ‘Rakyat Merdeka’ Jakarta, Fikrul Hanif Sufyan (kiri), Jumat (11/02/2022).
Bedah naskah “Kulliyatul Muballighien, dari Kauman Padang Panjang untuk Indonesia” yang ditulis pemerhati sejarah STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh dan mantan jurnalis ‘Rakyat Merdeka’ Jakarta, Fikrul Hanif Sufyan (kiri), Jumat (11/02/2022).

RM.id  Rakyat Merdeka - Komplek Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Sumatra Barat, hampir mencapai usia satu abad. Sejak berdirinya Hollandsch Inlandsche School (HIS) Med Quran pada Juli 1927, menandai awal kiprah amal usaha Muhammadiyah Cabang Padang Panjang.

Sejak di rintisan awal amal usaha itu, perlahan amal usaha yang lain didirikan di bawah kepemimpinan Saalah Jusuf Sutan Mangkuto. Keberadaan dari Kulliyatul Muballighien –sebagai pencetak calon pimpinan dan penggerak tabligh Muhammmadiyah di seluruh Indonesia telah dimulai sejak dirintisnya Tabligh School pada awal 1929.

Baca juga : Tim Garuda Muda Sudah Tak Sabar

Masa itu, utusan dari penjuru Sumatra Westkust (kini: Sumatra Barat), mendatangi AR Sutan Mansur, untuk segera mendirikan sekolah lanjutan dari Muallimin Muhammadiyah.

Sekolah itu resmi berdiri pada 1929, dan dipimpin langsung oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau yang akrab disapa Buya HAMKA. Tujuh tahun kemudian (1936), berdasar Conferentie Muhammmadiyah Konsul Minangkabau 1935, Tabligh School “berganti baju” menjadi Kulliyatul Muballighien. Kurikulum yang disusun lebih kompleks, dan sudah menerapkan sistem klasikal.

Baca juga : Mensos Paparkan Prosedur Pengajuan Sabam Sirait Jadi Pahlawan Nasional

Untuk memperingati usianya tersebut, pimpinan Pondok Pesantren Modern (Pontren) Kauman Padang Panjang, menggelar bedah naskah buku terbatas yang ditulis oleh pemerhati sejarah dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh, Fikrul Hanif Sufyan.

Naskah berjudul “Kulliyatul Muballighien, dari Kauman Padang Panjang untuk Indonesia” itu dibedah pada Jumat (11/02/2022), di ruang Mudir Pontren Kauman Dr Derliana, MA.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.