Dark/Light Mode

Jelang 1 Abad, Pontren Kauman Sumbar Bedah Naskah Buku

Sabtu, 12 Februari 2022 17:20 WIB
Bedah naskah “Kulliyatul Muballighien, dari Kauman Padang Panjang untuk Indonesia” yang ditulis pemerhati sejarah STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh dan mantan jurnalis ‘Rakyat Merdeka’ Jakarta, Fikrul Hanif Sufyan (kiri), Jumat (11/02/2022).
Bedah naskah “Kulliyatul Muballighien, dari Kauman Padang Panjang untuk Indonesia” yang ditulis pemerhati sejarah STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh dan mantan jurnalis ‘Rakyat Merdeka’ Jakarta, Fikrul Hanif Sufyan (kiri), Jumat (11/02/2022).

 Sebelumnya 
Dalam pemaparannya Fikrul menjelaskan, hadirnya Kulliyatul Muballighien bukan sekadar sekolah lanjutan untuk murid-murid Muhammadiyah, namun berdampak krusial terhadap sebaran Islam Berkemajuan di penjuru Indonesia. “Sebagai catatan awal, Kulliyatul Muballighien berdampak besar terhadap tumbuh kembangnya persyarikatan Muhammadiyah di seluruh daerah, bahkan Indonesia,” tegasnya.

Mantan jurnalis Rakyat Merdeka Jakarta tersebut juga menekankan, pada akhir pendudukan Jepang hingga revolusi kemerdekaan, sebagian besar pimpinan dan guru di Kulliyatul Muballighien terpilih menduduki pos-pos jabatan pemerintahan di Sumatra Barat.

Baca juga : Tim Garuda Muda Sudah Tak Sabar

Bahkan, sebelum proklamasi kemerdekaan diumumkan secara luas di Sumatra Barat, lanjut Fikrul, guru Kulliyatul Muballighien –Buya Sutan Mansur sudah meneriakkan Resolusi Jihad di hadapan para peserta Algemene Kennis Muhammadiyah, agar mereka segera pulang ke daerah masing untuk bersiap-siap menghadapi kedatangan Belanda, yang kembali ingin menjajah Tanah Air.

Bedah naskah digelar dua sesi dan dimoderatori Surya Bunawan dan Yuhaldi, serta diikuti secara terbatas oleh pimpinan dan guru senior Pontren Kauman Padang Panjang. Bedah naskah yang berlangsung apik tersebut banyak memberikan sumbang-saran untuk kesempurnaan naskah buku yang nantinya segera diterbitkan.

Baca juga : Mensos Paparkan Prosedur Pengajuan Sabam Sirait Jadi Pahlawan Nasional

“Kita berharap naskah buku yang akan diterbitkan ini, nantinya menjadi acuan penetapan HARLAH Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah. Sekaligus, menjadi penguat hadir dan membuminya Buya HAMKA di Padang Panjang,” papar Mudir Pontren Kauman, Derliana.

Naskah buku setebal lebih dari 220 halaman dan dibedah lebih dari tiga jam itu, tidak hanya menarasikan lahir dan berkembangnya lembaga pendidikan tersebut, namun juga pengaruh terhadap sebaran Islam Berkemajuan dan penguatan keindonesiaan. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.