Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Meskipun badai Corona belum berlalu, namun sektor ekonomi terlihat mulai menggairahkan. Selain pertumbuhan ekonomi yang merangkak naik, utang juga mulai turun. Di sektor perdagangan, Indonesia juga berhasil ekspor 2 juta mobil ke 80 negara, termasuk Australia.
Kabar turunnya jumlah utang disampaikan Bank Indonesia. Pada kuartal IV-2021, utang luar negeri (ULN) Indonesia turun 2 persen dari 424 miliar dolar AS pada kuartal III-2021 menjadi 415,1 miliar dolar AS. Kalau dikonfigurasi ke rupiah, nilainya sekitar Rp 5.9235 triliun.
Apa penyebabnya? “Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan sektor swasta,” kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, kemarin.
Baca juga : Kementan Serius Jaga Stabilitas Perunggasan
Secara tahunan, posisi ULN pada kuartal IV-2021 turun 0,4 persen. Padahal sebelumnya melesat hingga 3,8 persen pada kuartal sebelumnya. Rinciannya, ULN pemerintah 200,2 miliar dolar AS atau turun dari posisi kuartal sebelumnya, 205,5 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN pemerintah turun 3 persen setelah menanjak 4,1 persen pada kuartal III-2021. Penurunan ULN terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo dan pelunasan sebagian pokok pinjaman di kuartal IV-2021.
Volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi, juga ikut berpengaruh pada perpindahan investasi dari SBN ke instrumen lain. Dengan begitu, porsi kepemilikan investor asing pada SBN ikut berkurang.
Baca juga : Jokowi Lepas Ekspor 2 Juta Unit Mobil Toyota
Penurunan juga terjadi pada ULN swasta dari 209,3 miliar dolar AS menjadi 205,9 miliar dolar AS. Secara tahunan, ULN swasta merosot 0,9 persen pada kuartal IV-021, usai tumbuh 0,6 persen pada kuartal sebelumnya.
Kata Erwin, perkembangan itu disebabkan semakin dalamnya kontraksi ULN lembaga keuangan menjadi 4,2 persen (yoy), dari kontraksi kuartal sebelumnya 2,7 persen (yoy), dan kontraksi ULN korporasi bukan lembaga keuangan menjadi sekitar 0,01 persen, setelah tumbuh 1,5 persen (yoy) pada kuartal III 2021.
Selain saal utang, kabar baik juga datang dari sektor perdagangan, khususnya kinerja ekspor di bidang otomatif. Mobil Fortuner yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk pertama kalinya diekspor ke Australia. Total mobil rakitan pabrik di Kerawang, Jawa Barat yang diekspor ke sejumlah negara dan Australia itu, mencapai 2 juta unit. Presiden Jokowi menghadiri dan melakukan pelepasan langsung seremoni ekspor mobil tersebut, kemarin.
Baca juga : Bangun Pemerataan Ekonomi, Khofifah Ungguli Ganjar Dan Anies
“Dengan mengucap bismillahirahmanirrahim, pada pagi ini saya luncurkan pelepasan ekspor ke 2 juta unit oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan ekspor perdana fortuner ke Australia,” kata Jokowi dalam sambutannya, selepas meninjau kegiatan produksi di PT TMMIN, Karawang, Jawa Barat. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, hadir mendampingi Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa pandemi bukan hanya menghadirkan ujian dan tantangan bagi semua pihak, utamanya bagi dunia usaha atau pelaku industri. Pandemi ini juga, kata dia, dapat membuka peluang dan kesempatan.
“Baik itu mengambil peluang pasar-pasar baru, yang peluang itu telah terbukti diambil oleh PT TMMIN dengan ekspor perdananya ke Australia,” kata Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya