Dark/Light Mode

Lepas Ekspor Rp 35,03 T, Mendag Yakin Ekonomi Mulai Pulih

Jumat, 24 Desember 2021 14:53 WIB
Mendag M. Lutfi. (Foto: Instagram)
Mendag M. Lutfi. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menilai, ekonomi nasional mulai pulih. Momentum ini, menurutnya harus terus dijaga secara serius agar perekonomian Indonesia bisa lebih cepat bangkit dan tumbuh.

Hal ini dikatakan Mendag, dalam acara pelepasan ekspor dari 278 eksportir senilai 2,44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 35,03 triliun yang dilaksanakan secara serentak di 18 titik di 62 kabupaten/kota dan 26 provinsi  di Indonesia secara hibrida. 

“Saya berharap pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya,” ujar Lutfi dalam acara "Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021" di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang International Industrial City, Jawa Barat, Kamis (23/12). 

Ikut hadir dalam acara tersebut,  Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi. Kemudian Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Walikota Salatiga Yuliyanto, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dan Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan.

Baca juga : Bangkitkan Ekonomi Umat Melalui Syariah

Sedangkan dari kalangan pengusaha dan asosiasi turut hadir Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono dan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani. Kemudian, perwakilan dari Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).

Ia menjelaskan, pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan. Baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan kinerja ekspor nasional.

“Pertumbuhan ekspor nonmigas yang terus menerus surplus hingga akhirnya meraup nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah ini, bukan hanya hasil kerja keras pemerintah pusat, tetapi juga para eksportir dan pemerintah daerah. Maka dari itu, acara hari ini sekaligus bentuk apresiasi kepada pemerintah di tingkat provinsi, kota maupun kabupaten yang sehari-hari melayani kebutuhan para eksportir,” jelas Lutfi.

Pemerintah, lanjut Lutfi, memang tengah fokus pada peningkatan kinerja ekspor dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. 

Baca juga : Presiden Jokowi Resmi Luncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali

"Secara simultan, pertumbuhan ekspor yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. Kedua hal ini merupakan fondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045,” ujar Lutfi. 

Salah satu langkah taktis yang dijalankan Kementerian perdagangan, lanjut Lutfi adalah dengan sering sering bertemu dan berdiskusi dengan eksportir. 

"Kami selalu motivasi para pelaku usaha untuk berani mengeksplorasi peluang pasar baru di kawasan emerging markets dan pasar nontradisional. Terlebih dengan adanya ketidakpastian di negara-negara pesaing, kita justru dapat memanfaatkan potensi ekspor yang selama ini belum dioptimalkan seperti Afrika, Asia Selatan, Asia Barat, Eropa Timur dan negara- negara di kawasan Oseania,” ujarnya. 

Untuk diketahui, secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia pada Januari—November 2021 mencapai 209,16 miliar dolar AS, naik 42,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia bulan November 2021 mengalami surplus 3,51 miliar dolar AS, melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020, dan tercatat sebagai nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah.

Baca juga : Mendag Komitmen Terapkan Konsep Ekonomi Berkelanjutan

Produk ekspor nonmigas dari Indonesia yang menerima permintaan tertinggi di pasar dunia meliputi lemak dan minyak hewan/nabati. Kemudian bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik beserta bagiannya, serta karet dan produk karet. 

Sedangkan lima negara yang menjadi pasar tujuan ekspor terbesar adalah China (46 miliar dolar AS); Amerika Serikat (23,13 miliar dolar AS), Jepang (15,18 miliar dolar AS), India (11,87 miliar dolar AS) dan Malaysia (9,66 miliar dolar AS).

Mendag juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang telah mendukung acara pelepasan ekspor ini. “Secara khusus, kami menyampaikan terima kasih kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang telah menyediakan tempat sebagai lokus utama acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021,” pungkasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.