Dark/Light Mode

Sampah Plastik 10 Perusahaan Mamin Cemari Muara Sungai Wonorejo

Minggu, 20 Maret 2022 17:34 WIB
Brand audit sampah plastik yang dilakukan Komunitas Nol Sampah Surabaya bersama Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) di Muara Sungai Wonorejo, Rungkut, Surabaya. (Foto: Istimewa)
Brand audit sampah plastik yang dilakukan Komunitas Nol Sampah Surabaya bersama Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) di Muara Sungai Wonorejo, Rungkut, Surabaya. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Brand audit Komunitas Nol Sampah Surabaya bersama Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) yang dilakukan di Muara Sungai Wonorejo, Rungkut, Surabaya, berhasil mengumpulkan 10 karung sampah plastik. Sebagian besar sampah plastik itu merupakan kemasan makanan dan minuman (mamin) serta deterjen.

Community Organizer Nol Sampah Surabaya Hani Ismail mengatakan, 10 karung sampah plastik yang berhasil dikumpulkan di Muara Sungai Wonorejo itu berasal dari 35 produsen. Sampah plastik terbanyak berasal dari kemasan mamin 10 produsen.

Kegiatan dilakukan pada 20 Februari 2022 dengan melibatkan 50 orang. Mereka terdiri atas beberapa komunitas peduli lingkungan di Surabaya. Antara lain Trashbag Community, Petani Tambak Truno Djoyo Wonorejo, fasilitator Lingkungan dan Bank Sampah di Surabaya, serta beberapa sekolah Adiwiyata di Surabaya. Kegiatan ini juga dihadiri Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya dan Anggota DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati.

Baca juga : Puan: Partisipasi Politik Perempuan Didorong, Demokrasi Berkembang

“Aksi ini dilakukan dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2022 lalu,” ujar Hani, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (20/3).

Selanjutnya, kata Hani, sampah yang dikumpulkan itu dikembalikan ke produsen. Pengembalian kemasan sudah dilakukan pada 21 Februari 2022 melalui Kantor Pos Ketabang Kali Surabaya.

“Ini kami lakukan untuk mengingatkan produsen bahwa mereka punya tanggung jawab untuk menarik kembali kemasannya dan mendaur ulang kemasannya sebagaimana diperintahkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012. Sampah yang ada di Muara Sungai Wonorejo Surabaya merupakan satu bukti produsen lalai sehingga sampahnya bocor ke lingkungan,” ucapnya.

Baca juga : Pupuk Kaltim Patok Perluas Lahan Program Makmur Hingga 5 Kali Lipat

Dia mengatakan, sampah plastik berbahaya bagi ekosistem pesisir dan laut. Ribuan anak mangrove yang ditanam di pantai timur Surabaya mati karena terlilit sampah plastik. Sampah plastik yang terperangkap di hutan mangrove Wonorejo menutupi akar mangrove hingga menyebabkan kematian pohon.

“Padahal, kita tahu bahwa mangrove punya fungsi ekologis yang tidak bisa digantikan oleh apa pun. Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain untuk mencegah abrasi, mencegah intrusi air laut, menyerap polutan, habitat bagi satwa liar, dan menghasilkan oksigen. Mangrove menghasilkan oksigen 7 kali lebih banyak dari hutan tropis,” terangnya.

Sebelumnya, lembaga swadaya masyarakat lingkungan dan lembaga penelitian lingkungan hidup independen, Ecoton, berkolaborasi dengan 30 anggota polisi air dari SMPN 1 Wonosalam, Jombang, juga melakukan brand audit di Sungai Gogor, Anak Sungai Brantas, di Wonosalam, pada 23 Januari 2022. Hasilnya, ditemukan banyak lembaran sachet diikuti sampah plastik kresek yang dibuang ke sungai ini. Kemasan yang paling banyak ditemukan berasal dari PT Ws, PT Mr, PT Ul, PT Am, dan PT Uc.

Baca juga : Usai Sarapan Di IKN, Bamsoet: Pemindahan Ibu Kota Negara Sudah Tepat

Arum Wismaningsih dari Ecoton menjelaskan, pada lima tahun terakhir, sudah mulai banyak ditemukan sampah di sungai-sungai Wonosalam yang dibuang masyarakat. “Sampah sachet merupakan kategori sampah residu yang susah terurai di alam,” terangnya.

Tonis Afriyanto, Koordinator Zerowaste Ecoton, mengungkapkan bahwa setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik yang dihasilkan penduduk Indonesia. Sementara, Pemerintah hanya mampu mengolah 3 juta ton. Yang 5 juta ton sampah tercecer di alam dan tidak terkelola.

“Selain dibakar, sampah plastik yang tak terolah itu dibuang ke sungai. Sebanyak 2,7 ton mengalir ke laut dan sebagian tersangkut di pohon-pohon tepi sungai," ungkapnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.