Dark/Light Mode

Masyarakat, Komponen Utama Deteksi Dini Virus Radikalisme

Jumat, 25 Maret 2022 22:09 WIB
Sekretaris PWNU Banten KH Amas Tadjudin (Foto: Istimewa)
Sekretaris PWNU Banten KH Amas Tadjudin (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deteksi dini ancaman virus radikalisme merupakan hal sangat penting. Sebab, terorisme bukan sekadar tindakan kekerasan, tetapi juga paham yang mengubah sikap, perilaku, dan ideologi seseorang. Dalam deteksi dini ini, masyarakat punya peran sangat penting.

Demikian disampaikan Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten KH Amas Tadjudin. “Tentunya sangat penting (deteksi dini virus radikalisme), agar secara dini segera diketahui oleh lingkungan masyarakat. Karena masyarakat adalah komponen paling utama untuk melakukan cegah tangkal sejak dini,” ujar Amas Tadjudin, seperti keterangan yang diterima redaksi, Jumat (25/3).

Amas mengatakan, deteksi dini harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Sebab, virus radikalisme kerap masuk ke keluarga tanpa disadari. Salah satunya melalui dunia maya. Karena itu, anggota keluarga perlu meningkatkatkan kepekaan terhadap muatan radikalisme di dunia maya.

Baca juga : Masyarakat Kini Makin Sadar Vaksinasi

“Bagaiman caranya? Dengan memberikan pengetahuan dasar dan ciri-ciri ajaran teroris dan orang terpapar secara jelas tegas dan tidak meragukan,” tutur Amas.

Amas melanjutkan, juga perlu untuk menumbuhkan kesadaran persaudaraan kebangsaan, persaudaraan keagamaan, dan moderasi beragama di lingkungan keluarga. “Kita tanamkan juga ajaran cinta tanah air bagian dari iman dan konsep ajaran Islam ahlus sunnah waljamaah model Nahdlatul Ulama,” ujar Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten ini.

Untuk itu, dirinya mnegimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak ragu melaporkan ke pihak berwenang jika ada seseorang di lingkungan masing-masing yang terindikasi atau terancam paparan virus radikalisme. “Segeralah berkoordinasi kepada aparat atau kepada tokoh agama, atau ulama/kiai Nahdlatul Ulama,” ucapnya.

Baca juga : Cegah Meluasnya LSD, Kementan Vaksinasi Sapi Di Riau

Amas melanjutkan, deteksi dini radikalisme tersebut harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya ada pemerintah semata. “Ini tanggung jawab bersama, khususnya Pemerintah Daerah, aparat penegak hukum, masyarakat, FKPT, dan tokoh ormas kepemudaan serta ormas Islam,” jelasnya.

Ia juga menyinggung terkait peran Pemerintah dalam membentengi masyarakat dari virus radikalisme dan melakukan deteksi dini. Menurutnya, Pemerintah tidak perlu lagi untuk ragu lagi menegur atau bahkan menindak tegas jika ada ASN maupun jajaran di pemerintahan yang terindikasi terpapar terorisme. “Demikian juga para tokoh, tidak perlu gamang menegur dan memberikan masukan tentang pentingnya hidup moderat damai tertib dan nyaman, dan penting menjelaskan tidak ada agama islam kewajiban mendirikan negara islam,” ujarnya.

Amas lalu menjelaskan upaya FKPT Banten dalam membentengi masyarakat dan melakukan deteksi dini. “Kami bersosialisasi dan ikhtiar pencegahan terorisme tidak hanya melalui 5 program BNPT. Melainkan melangkah lebih jauh, menyatu dengan masyarakat, memperkuat keyakinan kebenaran terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI adalah final atau selesai dan tidak perlu diperdebatkan lagi,” tandasnya. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.