Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala BPIP Kenalkan Salam Pancasila Di Sumenep

Selasa, 29 Maret 2022 13:24 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (Foto: ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi melakukan kunjungan kerja  di Institut Keislaman Annuqayah, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Dalam kunjungan itu, Yudian memperkenalkan Salam Pancasila

Kata Yudian, Salam Pancasila diperkenalkan oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah BPIP. Mega, kata dia, mengadopsi Salam Merdeka yang diperkenalkan oleh Bung Karno menjadi Salam Pancasila. 

Kata Yudian, untuk melakukan Salam Pancasila yaitu dengan melekatkan lima jari satu dengan yang lainnya, sehingga melambangkan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kemudian diangkat ke atas sejajar dengan pundak.

"Untuk itu saya menambahkan makna Salam Pancasila semoga kita semua damai dan aman serta selamat di negara Pancasila," ujar Yudian, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/3).

Baca juga : Kepala BNPT: Masjid Pusat Pendidikan Islam Rahmatan Lil Alamin

Di sisi lain, Yudian menegaskan Salam Pancasila bukan mengubah Salam keagamaan, sebab kalau ditinjau dalam hukum Islam Hukum ada dua yakni hukum Mahdhah dan Ghairu Mahdhah. Hukum Mahdhah hukum yang baku tidak bisa diubah-ubah contohnya bacaan salat. Sedangkan Ghairu Mahdhah yakni hukum yang bisa diubah manusia untuk kerukunan dan kesejahteraan umat, contohnya menciptakan Salam Pancasila.

"Contoh lain boleh tidak saya pakai udeng (menggantikan) kopiah untuk acara resmi. Boleh hal Ini merupakan ijtihat dan/atau dibolehkan. Karena itu jika ada yang beda agama ya lakukan Dinukum Waliyadin," ungkapnya.

Ia pun mengatakan salam Pancasila pahalanya sesuai niat yang mengucapkan dan yang menjawab yaitu bisa berlipat-lipat dan membuat hidup dibuat yang lebih nyaman. Ia juga mengutip kata-kata Ubul Wathon Minal Iman bahwa Cinta Tanah Air Itu sebagian dari Iman.

"Maknanya Umat Islam umumnya hidupnya selalu mencari yang dekat dengan air atau mudah mendapat air agar mudah untuk wudhu, dan sujud di tanah kepada Allah Subhanawataala. Sehingga umat islam itu sudah lama cinta Tanah Air," tuturnya.

Baca juga : Kepala BPIP Gelorakan Nilai-nilai Pancasila Di Lumajang

Yudian juga mengimbau untuk selalu panjatkan puji syukur atas nikmat kemerdekaan dan atas perjuangan para pahlawan, sehingga Indonesia bisa merdeka. Ia juga berterima kasih kepada Rektor Instika yang telah menjaga nilai-nilai Pancasila.

Sebab, Yudian melihat, sejak reformasi tahun 1978 nilai-nilai Pancasila mulai luntur, apalagi dengan banyaknya ideologi-ideologi asing yang ingin mengganti Pancasila dengan Ideologi lain. Yudian juga mendoakan Instika agar segera menjadi Universitas.

"Dengan pesan agar Perkuat ilmu eksak mudah-mudahan sukses dalam persaingan global dan pengabdian kepada masyarakat Sumenep. Seperti yang disampaikan Bapak Bupati betapa hebatnya Sumenep memiliki 156 pulau, memiliki tambang gas dan masih banyak yang perlu mendapat perhatian khusus untuk kemajuan Sumenep," ucap Yudian.

Sementara itu, Rektor Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika), Ahmad Syamil Muqsith, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Yudian Wahyudi. Ia bangga karena Yudian berkenan hadir.

Baca juga : Blusukan Ke KPHP Kendilo, Menyaksikan Aktivitas Petani Hutan

"Instika berdiri di bawah naungan Yayasan Annuqayah Guluk Guluk, Sumenep, Jawa Timur, pada tahun 1980 Instika bekerjasama dengan Amerika untuk mendatangkan guru bahasa Inggris dari Amerika. Kita punya 4 fakultas dan 9 prodi termasuk Pascasarjana. Tahun 2018 punya Institut Sains Teknologi, mohon doanya kita berproses menjadi Universitas," jelasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.