Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi mengajak, masyarakat Kabupaten Lumajang, Jawa Timur untuk menggelorakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Yudian menjelaskan, tentang Salam Pancasila yang merupakan Salam Kebangsaan di tengah kemajemukan Bangsa Indonesia. "Saya juga jelaskan bahwa Salam Pancasila adalah Salam Kebangsaan, Salam Pancasila bukan salam untuk mengganti salam agama apalagi agama Islam," kata Yudian, saat menjadi keynote speech Talk Show Kebangsaan dengan tema "Membumikan Jiwa dan Semangat Kebangsaan di Era Digital" di Lumajang, Jawa Timur, Minggu (27/3).
Baca juga : BPIP Apresiasi TNI Bangun Kampung Pancasila Di Blora
Dalam kesempatan itu, ia berharap, generasi milenial dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dengan semangat kebangsaan melalui konten-konten kreatif, musik, olah raga, seni, dan lainnya. “Generasi muda harus mampu menangkal berita-berita bohong, radikalisme, terorisme melalui teknologi," harapnya.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Lumajang, Toriqul Haq, menyatakan ideologi Pancasila sudah final dan tidak harus dipertentangkan. Menurut dia, problem Pancasila saat ini adalah kurangnya kesadaran diri untuk mengimplementasikannya.
Baca juga : Begini Cara PPATK Persiapkan Generasi Milenial Anti Pencucian Uang
Ia berharap, masyarakat untuk selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Jangan seolah-olah urusan pemerintah, tetapi yang menjadi ujung tombaknya adalah masyarakat," ujarnya
Toriqul Haq berharap jangan sampai nilai-nilai Pancasila tereduksi atau berkurang di dalam masyarakat karena pengaruh teknologi. "Saat ini kita sering mengargumentasikan soal gotong-royong soal pluralisme tetapi tidak dilakukan, itu sama dengan bohong," jelasnya.
Baca juga : BPIP Mengukuhkan Pengurus Pusat Duta Pancasila Indonesia
Dia menambahkan, ada kesinambungan nilai-nilai dan gagasan yang dilakukan sehingga diharapkan Pancasila terus dapat terjaga. "Pancasila tidak hanya sosialisasi, tetapi nyata dilakukan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," pungkasnya. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya