Dark/Light Mode

Gendong Anak Prajurit Korban Teroris Papua

Dudung Banjir Air Mata

Rabu, 6 April 2022 06:35 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menggendong Vano (5), putra sulung almarhum Sertu Eka Andriyanto, di Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin. Sertu Eka adalah Anggota Bintara Pembina Desa atau Babinsa tersebut, tewas ditembak teroris Papua, di Yalimo, Papua, Kamis (31/3). (Foto: Istimewa).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menggendong Vano (5), putra sulung almarhum Sertu Eka Andriyanto, di Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin. Sertu Eka adalah Anggota Bintara Pembina Desa atau Babinsa tersebut, tewas ditembak teroris Papua, di Yalimo, Papua, Kamis (31/3). (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya, Dr Joni Wahyuhadi mengatakan, kondisi Vino sudah membaik setelah menjalani operasi pemeriksaan luka pengangkatan jaringan-jaringan yang mati. “Kami juga melakukan penanaman kulit pada jari yang terputus, semoga hidup dan menutupi luka yang ada di jari,” ucap Joni.

Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Christina Aryani ikut terharu melihat sikap Dudung yang sangat berempati terhadap kedua anak dan keluarga korban Sertu Eka dan istri.

“Kami bisa memahami perasaan KSAD. Kejadian tragis ini terjadi pada anak buahnya,” ucap Christina.

Baca juga : Kunjungi Anak Korban Kebiadaban KKB Papua, Dudung Meleleh

Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat, Syarifuddin Hasan memuji sikap Dudung. Namun, dia juga mendesak Dudung bertindak tegas terhadap teroris Papua.

“Apresiasi langkah KSAD yang sangat memberikan perhatian jangka panjang kepada keluarga Sertu Eka,” tukas Wakil Ketua MPR itu.

Sikat Teroris Papua

Baca juga : Neng Eem Ajak Perempuan Berorganisasi & Menempa Diri

Sementara, Anggota Komisi I DPR, Dave Laksono miris melihat nasib yang dialami prajurit TNI ketika ditugasi ke Bumi Cendrawasih. Hampir setiap hari, serangan demi serangan mematikan terjadi.

“Padahal kemampuan tempur kita sangat hebat dalam menghadapi segala macam musuh,” beber Dave, kemarin.

Karena itu, politisi Partai Golkar itu meminta pemerintah menyerang balik. “Saya menyerukan kita menggunakan kekuatan yang tegas menghadapi para teroris ini. Bukan hanya kepada para kombatan, tapi semua yang mendalangi, melatih, membiayai, atau yang men-supply, mereka wajib kita kejar,” tegasnya.

Baca juga : Jurus Andika Belum Sakti

Sementara, Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz menembak mati anggota teroris Papua bernama Ali Teu Kogoya (35), di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4). “Memang benar ada penembakan yang menewaskan anggota KKB di Ilaga, Minggu (3/4),” kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius Fakhiri di Jayapura, Senin (4/4).

Anggota teroris Papua itu terpaksa dihujani timah panas karena berusaha melawan dan menembak petugas saat hendak ditangkap. Ali Kogoya, yang merupakan anggota KKB Kuyawage, membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK.

Berdasarkan laporan yang diterima Fakhiri, senjata api yang dibawa Kogoya berasal dari Undius Kogoya. Ali Kogoya diketahui bergabung dengan Kelenak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.