Dark/Light Mode

Jokowi Soroti BBM Naik, Sembako Naik, Migor Langka

Para Menteri, Apa Susahnya Sih Bicara

Kamis, 7 April 2022 06:45 WIB
Presiden Jokowi  dalam Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (5/4). (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden).
Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (5/4). (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan harga BBM, sembako, dan langkanya minyak goreng alias migor yang bikin rakyat resah, juga bikin resah Presiden Jokowi. Yang tambah bikin Jokowi jengkel, para pembantunya di kabinet, justru malah diam, tidak terlihat mau bicara, memberikan pengertian ke masyarakat soal isu-isu sensitif tersebut.

Sentilan ini disampaikan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (5/4), yang diunggah ke YouTube Sekretariat Presiden, kemarin. Mula-mula, Jokowi memaparkan angka-angka inflasi sejumlah negara di dunia. Dari negara adidaya Amerika Serikat, Uni Eropa, hingga Turki. Semua dalam situasi tidak mudah.

"Amerika inflasinya saat ini sudah di angka 7,9 persen yang biasanya di bawah 1 persen. Di Uni Eropa juga sudah masuk di angka 7,5 persen, yang biasanya juga kira-kira hanya 1 persen. Turki sudah di angka 54 persen," sebut Jokowi.

Baca juga : Imbas Pandemi, Mayoritas Ingin Punya Rumah Di Luar Kota

Kondisi ekonomi global yang bergejolak itu, kata Jokowi, akan sangat memengaruhi fiskal dan moneter Indonesia. Sehingga, kenaikan harga-harga barang yang selama ini ditahan-tahan, akhirnya jebol juga. Salah satunya, harga bahan bakar minyak alias BBM.

"Nggak mungkin kita tidak menaikkan BBM, nggak mungkin," ucapnya, dengan sedikit penekanan. "Oleh sebab itu, kemarin naik Pertamax," sambung Jokowi, lalu meminta para menterinya punya kewaspadaan yang tinggi, menghitung setiap pergerakan harga, terutama harga energi dan pangan. Setiap keputusan yang diambil harus selalu dirapatkan dan dikonsolidasikan.

"Hati-hati. Utamanya ketersediaan pasokan dua hal tadi, pangan maupun energi. Apalagi ini menjelang Lebaran," ingatnya.

Baca juga : Telkom Bagikan Sembako Untuk Korban Gempa Di Pasaman Barat

Nada bicara Jokowi mulai meninggi ketika meminta anak buahnya punya sense of crisis setiap hendak mengeluarkan kebijakan maupun pernyataan di muka publik. Harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat.

Para menteri juga harus menjelaskan kondisi sebenarnya kepada masyarakat. "Jangan sampai, kita ini dianggap masyarakat tidak melakukan apa-apa," warning Jokowi, sambil menatap tajam para menteri yang hadir.

"Tidak ada statement, tidak ada komunikasi. Harga minyak goreng sudah empat bulan. Tidak ada penjelasan apa-apa. Kenapa ini terjadi?" sentil Jokowi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.