Dark/Light Mode

Ditanya Soal `Brutus Istana`

Luhut Jawab Dengan Senyum

Kamis, 14 April 2022 06:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Bidang Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Istimewa).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Bidang Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gara-gara menyuarakan penundaan pemilu dan presiden 3 periode, Menko Kemaritiman Dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan diserang kawan koalisi dan oposisi. Banyak kata-kata ejekan yang dialamatkan ke Luhut. Terbaru, dia dijuluki ‘Brutus Istana’. Ditanya soal julukan itu, Luhut jawab dengan senyum.

Adalah kader PDIP, Masinton Pasaribu yang pertama kali menyebut Luhut sebagai Brutus Istana. Anggota DPR itu menilai, Luhut telah menjerumuskan Presiden Jokowi dengan mewacanakan penundaan pemilu dan presiden 3 periode.

Baca juga : Kini Bayar Zakat di Baznas Bisa Dengan QR Code

“Brutus di dalam Istana itu, ya Luhut,” kata Masinton.

Setelah Masinton melemparkan kata “Brutus Istana”, kemarin, politisi Gerindra, Fadli Zon, ikut juga memanaskannya. Anggota DPR yang jago bikin puisi itu bikin puisi berjudul Brutus. Meskipun tidak menyebut nama Luhut, tapi dalam puisi itu, Fadli menyinggung soal big data yang selama ini dikaitkan dengan Luhut.

Baca juga : Masinton Kenceng Banget Nanduknya

Puisi Brutus itu, diunggah Fadli di akun Twitter pribadinya @fadlizon, kemarin. Berikut isi puisi Brutus karya Fadli Zon.

Lihatlah Indonesia makin berantakan, Ulah jahat oknum pejabat rakus arogan, Harga-harga meroket terbang, Utang menumpuk minyak goreng hilang, Tapi pengkhianat merasa jadi pahlawan, Pandai berdusta dengan big data, Apapun dilakukan demi kuasa, Nasib konstitusi dipertaruhkan, Jabatan Presiden minta diperpanjang, Ambisi mengatur segala urusan, Investasi gembar gembor tinggal janji, Tipu muslihat merampok hasil bumi, Asing pesta pora bersama oligarki, Negeri ini harus dimerdekakan kembali!

Baca juga : Wawali Bogor Antusias Sambut Kedatangan Tim JKW

Hingga tadi malam, puisi Fadli Zon ini, sudah di-like 1.867 orang dan di retweet 620 orang.

Kritikan terhadap Luhut juga datang dari oposisi. Eks Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin salah satunya. Din memang tak menyebut nama Luhut secara gamblang, dia hanya menyebut menteri yang mewacanakan penundaan pemilu sebagai “menteri sumber malapetaka.”
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.