Dark/Light Mode

Emosi Ditanya Soal Spanduk Capres 2026

Luhut Tak Mau Buka Big Data

Rabu, 16 Maret 2022 07:30 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

RM.id  Rakyat Merdeka - SETELAH usul penundaan Pemilu 2024 rame diprotes, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dikerjain urusan spanduk berisi dukungan nyapres. Ditanya soal itu, Luhut emosi. Tapi, soal big data yang dipakai jadi alasan buat menunda pemilu dan rame dikritik, Luhut masih belum mau membuka.

Selain Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Luhut juga panen kritik soal penundaan pemilu. Apalagi, soal penundaan pemilu itu, Luhut sampai membawa bawa big data yang diklaimnya berisi 110 juta orang yang setuju pemilu ditunda.

Baca juga : Luhut Maju Tak Gentar Bawa Big Data 100 Juta

Belum kelar polemik penundaan pemilu dan big data ini, tiba-tiba bertebaran sejumlah spanduk capres. Spanduk tersebut dipasang di beberapa ruas jalan di Jakarta. Diantaranya terpasang wilayah di Jakarta Timur, tepatnya di JPO Jalan Pemuda, Rawamangun dan di JPO Jalan Matraman Raya.

Desain spanduk tersebut simpel saja. Sebelah kiri dipasang foto Luhut yang mengenakan stelan jas lengkap dengan peci hitam. Kemudian di sampingnya tertulis “Dukung Luhut Binsar Panjaitan Sebagai Calon Presiden 2026.” Spanduk berwarna dominan coklat ini dipasang oleh kelompok yang mengatasnamakan “ALiansi Pendukung Luhut (APL)”.

Baca juga : Edy Rahmayadi Buang Badan

Namun, umur spanduk itu tidak berlangsung lama. Sejak kemarin sore, Satpol PP DKI Jakarta sudah mencopot spanduk-spanduk tersebut. Alasannya, spanduk itu dipasang tanpa memberi izin.

Saat dikonfirmasi soal spanduk itu, Luhut emosi. Pensiunan tentara berpangkat jenderal bintang empat ini mengaku tidak tahu menahu soal urusan spanduk. Dia menuding, orang yang memasang spanduk sudah tak waras.

Baca juga : Prabowo Capres Nomor Wahid, Kalahkan Anies & Ganjar

“Sakit jiwa itu,” kata Luhut, di Hotel Grand Hyatt Jakarta, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.