Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KPK Meredup, Kejagung Sedang Bersinar

Kamis, 21 April 2022 07:44 WIB
Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah (Foto: Istimewa)
Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Namun, KPK tidak merasa kalah atau tersaingi oleh Kejagung. Kata Ali, capaian kinerja Kejagung justru menjadi optimisme bersama tentang pemberantasan korupsi memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat. "Baik melalui upaya-upaya penegakan hukum, pencegahan dan perbaikan sistem tata kelola, maupun edukasi antikorupsi bagi masyarakat," ulasnya.

Dia bilang, KPK juga telah melakukan berbagai upaya terkait permasalahan kelangkaan migor. Antara lain, bersama Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kantor Staf Presiden, yang tergabung dalam Stranas Pencegahan Korupsi (PK), telah memberikan atensi kepada integrasi data ekspor impor pada komoditas pangan.

Baca juga : Kaesang Senang Jadi Rakyat Biasa

"Kami menemukan penggunaan data yang kurang akurat, tidak terintegrasi dan prosedur perizinan yang kurang transparan, telah membuka celah terjadinya praktik korupsi," terang jubir berlatar belakang jaksa itu.

Merasa dicolek Febri, Fahri akhirnya bersuara. Kata dia, saat ini, semua penegak hukum bekerja dalam memberantas korupsi. "Dulu yang kerja cuma ente, Bro. Kejaksaan tidur. Polisi tidur. Sistem tidak bekerja," tulis Fahri, di akun Twitter @fahrihamzah.

Baca juga : UU TPKS Bukti Perjuangan DPR Terus Hidupkan Semangat Kartini

Dia lalu menjelaskan alasan tetap memuji KPK yang sekarang. Sebab, kerja KPK sekarang kompak. Tidak sendiri-sendiri atau cari sensasi seperti masa lalu. "Sekarang sistem pemberantasan korupsinya membaik yang ditandai oleh adanya koordinasi untuk menangani perkara-perkara besar, jadi ini adalah efek dari perbaikan sistem yang harus disyukuri," jelasnya.

Kendati demikian, mantan Wakil Ketua DPR itu mengaku tetap lugas mengkritik kekurangan KPK. Karena penanganannya terlalu menyisir kasus di daerah. Sementara, Kejagung yang justru menyisir kasus-kasus besar. "Kalau itu yang kita lihat sebagai orkestrasi, maka itu sebuah perbaikan," terang dia. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.