Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kuliah Sains Berstandar Internasional Bisa Juga Di Indonesia

Senin, 25 April 2022 19:52 WIB
Perkuliahan sains di I3L. (Foto: I3L)
Perkuliahan sains di I3L. (Foto: I3L)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setiap orang tua bercita-cita memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Bahkan banyak yang rela mengeluarkan biaya yang besar agar buah hatinya bisa kuliah diluar negeri demi mendapatkan pendidikan semaksimal mungkin.

Berdasarkan laporan World Education News, Indonesia menempati peringkat ke-22 sebagai negara yang mengirim pelajar terbanyak untuk berkuliah di luar negeri. Angka pertumbuhan pelajar melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri bertumbuh sebesar 62 persen semenjak tahun 1998. Pendidikan di luar negeri dianggap memiliki kualitas baik karena ditunjang dengan standar bermutu tinggi.

Metode pembelajaran di sana bersifat komprehensif dan hands-on learning. Pengajar tak sekadar memberikan teori, tapi juga menugaskan siswa untuk mempraktikkannya. Bahkan, keduanya terbiasa terlibat diskusi, sebagaimana yang bisa dilihat di bidang sains, mahasiswa di luar negeri sungguh dibimbing untuk melakukan praktikum.

Baca juga : Mie Sedaap Kenalkan Varian Soto Madura, Pertama di Indonesia

Selain itu, sains menjadi mesin pembangunan yang sedang berkembang pesat saat ini. Disiplin ilmu tersebut dikembangkan melalui akademik yang kemudian diadopsi dan diaplikasikan demi menunjang kehidupan manusia. Maka tak heran banyak para pelajar Indonesia mendalami kajian ilmu sains dan teknologi di luar negeri.

Meski begitu, ada hal yang mesti dipertimbangkan orang tua jika ingin menguliahkan anak ke luar negeri. Yaitu biaya pendidikan dan hidup di sana. Terlebih, jika pilihannya jatuh pada negara Eropa yang terkenal dengan biaya hidup tinggi.

Public Relation Indonesia International Institute for Life Science (i3L) Azalia Imani mengatakan, saat ini kondisi perekonomian negara sedang tidak menentu. Orang tua perlu menyiapkan dana darurat untuk menghadapi situasi seperti ini. Apabila orang tua ingin menguliahkan anaknya ke luar negeri, harus memiliki perencanaan keuangan yang sudah matang.

Baca juga : Mendagri Terbitkan SE Halal Bihalal Lebaran, Ini Isinya

“Sayangnya, keinginan menguliahkan anak ke luar negeri kerap terkendala biaya. Kalau kondisinya seperti ini, orang tua perlu mencari alternatif. I3L merupakan salah satu kampus sains yang menyediakan fasilitas Lab internasional dalam pembelajarannya,” ungkap Azalia, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (25/4).

I3L memiliki laborartorium dengan biosafety level 2 yang memungkinkan untuk melakukan riset virus, drug recovery, cancer, dan medical diagnostics yang didukung alat- alat terkemuka sehingga memungkinkan untuk mempercepat proses research. Selain itu, 90 persen pengajar i3L merupakan lulusan luar negeri.

“Kurikulum yang diterapakan adalah kurikulum internasional yang dimodifikasi agar bisa sesuai dengan industri di Indonesia. Selain itu, i3L juga menjalin kemitraan dengan University of Dundee, Queens University Belfast, Deakin University dan UCSI. Melalui kolaborasi ini, kampus menyediakan program double degree. Dengan kata lain, lulusan akan mendapatkan dua gelar sarjana sekaligus, yakni nasional dan internasional,” tutur Azalia. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.