Dark/Light Mode

Perangi Stunting, Menteri Bintang Dorong Kerja Sama Semua Pihak

Kamis, 12 Mei 2022 14:38 WIB
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengunjungi Desa Pusu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. (Foto : Ist)
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengunjungi Desa Pusu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menegaskan, pentingnya penanganan dan pencegahan stunting guna menurunkan angka stunting sebesar 14 persen di tahun 2024.

Ini sesuai dengan arahan presiden demi mewujudkan Indonesia Emas 2045 bebas stunting. 

Baca juga : Silaturahmi Virtual, Menteri Basuki Sapa Kepala Balai PUPR Di 34 Provinsi

Demi mewujudkan target penurunan angka stunting tersebut, Menteri PPPA mengunjungi Desa Pusu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT yang di dalamnya terdapat 102 anak mengalami stunting pada Rabu, (11/05).
 
Menurut Menteri Bintang, konsentrasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dari pemerintah pusat, perlu didukung sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai dari tingkat desa seperti di Desa Pusu.

Menurutnya, ketika kita bicara pembangunan sumber daya manusia, berbeda dengan pembangunan sumber daya fisik yang tampak jelas. Pembekalan terhadap ibu-ibu di Desa Pusu menjadi penting agar dapat menekan angka stunting yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa.

Baca juga : Prabowo Ajak Singapura Kerja Sama Pertahanan Siber

"KemenPPPA siap membantu untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mewujudkannya,” tegas Menteri Bintang dalam keterangan yang diterima RM.id, Kamis (12/5/2022).

Kementerian PPPA telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak secara optimal, salah satunya melalui menekan angka stunting anak.
 
“Bicara masalah stunting bukan hanya dari pola makan anak, tapi juga pola asuh dan sanitasi menjadi penting. Selain itu, intervensi 1.000 hari kehidupan yang diawali dengan 9 (sembilan) bulan ketika janin masih dalam kandungan dan 2 (dua) tahun setelah anak lahir menjadi hal penting yang harus ibu-ibu perhatikan,”
 
Lebih lanjut, Menteri PPPA mengapresiasi peran serta mama-mama di Desa Pusu dalam menekan dan mengatasi stunting melalui dibentuknya 10 orang kader yang memberikan pendampingan kepada para ibu dan anak melalui posyandu.
 
Dalam kunjungan kerja ke Desa Pusu, KemenPPPA juga menyerahkan 28 paket susu untuk ibu hamil.  [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.