Dark/Light Mode

Festival Kudus 2022, Inovasi Promosi Pariwisata dan Toleransi

Minggu, 22 Mei 2022 06:25 WIB
Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Kudus (FKMK) Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto. (Foto: Istimewa)
Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Kudus (FKMK) Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Munculnya Covid-19 di awal Maret 2020 memang meluluhlantahkan seluruh sendi kehidupan warga dunia. Tapi, diakui atau tidak, tetap ada sisi positif yang bisa diambil dari hadirnya pandemi itu.

Demikian disampaikan Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Kudus (FKMK) Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto, dalam pembukaan ‘Festival Kudus 2022’, di Kompleks Museum Satria Mandala, Sabtu (21/5). Eris menuturkan, selama dua tahun masyarakat tak bisa melakukan banyak hal karena badai Covid-19. Perekonomian global pun ikut melemah. Tapi, ada sisi positif dari situ, yaitu sejumlah inisiatif muncul untuk berinovasi.

Baca juga : Menkominfo: Kreasi & Inovasi Wajib Pertimbangkan Moral

“Festival Kudus 2022 ini adalah bentuk dari inovasi yang muncul untuk bisa berkreasi menyelenggarakan ajang bermanfaat seperti ini. Di sini kami menampilkan budaya Kudus yang ditinggalkan bagi kami. Yang paling utama adalah toleransi. Kudus sebagai kota empat negeri karena punya empat etnis, yaitu Jawa, China, Arab, dan Belanda, tapi tetap mengagungkan peninggalan  toleransi sehingga bisa hidup dengan damai hingga saat ini,” tutur Sekjen INASGOC (Panitia Penyelenggara) ASIAN Games 2018 ini.

Dia melanjutkan, fenomena perkembangan UMKM dan industri kreatif tentu harus terus didukung dan difasilitasi agar terus berkembang menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi masyarakat. FKMK, yang selama ini sebagai wadah komunikasi bagi masyarakat asal Kudus di perantauan di wilayah Jabodetabek, berinisiatif menggelar ‘Festival Kudus 2022’. FKMK bekerja sama dengan Yayasan BUMN dan Pemerintah Kabupaten Kudus.

Baca juga : Dubes RI Untuk Australia Promosi Bahasa Indonesia

Penanggung jawab Festival Kudus 2022 ini menjelaskan, acara tersebut sangat baik dan bertujuan memperkenalkan seni dan budaya Kudus yang unik kepada warga Jabodetabek. Misalnya, di Kudus itu tak pernah ada orang yang menyembelih sapi karena itu adalah sesuatu yang sakral untuk umat Hindu. Sunan Kudus mengajarkan warganya untuk menghormati hal yang sakral dari umat Hindu tersebut.

Festival Kudus membuat warga Kudus di Jabodetabek begitu bangga karena bisa menciptakan sarana promosi wisata Kabupaten Kudus (wisata alam, kuliner, hingga wisata kebudayaan), mempererat silaturahmi, mempererat ikatan emosional dan historis. Dan, yang paling penting adalah mampu memperkenalkan produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif dari Kabupaten Kudus. Masyarakat akan lebih banyak tahu soal kemajuan yang sudah dicapai Kudus hingga saat ini.

Baca juga : Soal Pelayanan Mudik 2022, Puan: DPR Apresiasi Kinerja Pemerintah Dan TNI-Polri

Tak Cuma itu, lanjut dia, orang juga akan lebih tahu soal wisata Menara Kudus, Gunung Muria, Bukit Rahtawu, Bukit Patiayam dan masih banyak lagi. Di bagian kuliner, warga juga akan lebih familiar dengan soto kudus, sate kerbau, pindang kerbau, jenang, lentog tanjung.

Festival Kudus 2022 yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (21-22/5) di Kompleks Museum Satria Mandala ini diramaikan dengan Tari Kretek, Tari Pesona Batik Kudus, Barongan, Wayang Klithik, Ketoprak, Kirab Jenang Kudus, Rumah Gebyok, dan lainnya. Acara ini dihadiri perwakilan Gubernur Jawa Tengah, perwakilan Bupati Kudus, jajaran Pemda Kudus, Paguyuban Jawa Tengah, alumni SMA Negeri 1 Kudus, tokoh masyarakat Kudus, dan warga Kudus se-Jabodetabek.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.