Dark/Light Mode

Bamsoet Kenang Fahmi Idris Sebagai Sosok Inspiratif

Minggu, 22 Mei 2022 17:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan sambutan pelepasan jenazah Fahmi Idris ke pemakaman mewakili keluarga sekaligus pimpinan institusi MPR, di rumah duka, Kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Minggu (22/5). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan sambutan pelepasan jenazah Fahmi Idris ke pemakaman mewakili keluarga sekaligus pimpinan institusi MPR, di rumah duka, Kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Minggu (22/5). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo turut berduka cita atas wafatnya tokoh senior bangsa sekaligus tokoh senior Partai Golkar, Fahmi Idris, Minggu (22/5), sekitar pukul 10.00 WIB, di RS Medistra, Jakarta. Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini mengenang Fahmi yang pernah menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR ini sebagai sosok yang menginspirasi, baik sebagai pengusaha, politisi, pejabat pemerintahan, hingga sebagai akademisi.

"Jauh sebelum terkenal sebagai politisi, Pak Fahmi Idris terlebih dahulu terjun menjadi pengusaha sejak 1967. Bersama rekan-rekannya dari aktivis eksponen 66, beliau mendirikan PT Kwarta Daya Pratama pada 1969. Di periode 1979, almarhum turut melahirkan dan menjadi Direktur Utama Kongsi Delapan (Kodel Group), sebuah perusahaan konglomerasi yang ia dirikan bersama beberapa tokoh seperti Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, Abdul Latief, dan Pontjo Sutowo,” jelas Bamsoet, saat memberikan sambutan pelepasan jenazah Fahmi ke pemakaman mewakili keluarga sekaligus pimpinan institusi MPR, di rumah duka, Kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Minggu (22/5).

Baca juga : 8 Kopasgat Ikuti Pelatihan Tangani Teroris Pesawat Di Yordania

Bamsoet melanjutkan, keberadaan Kodel Group yang mengelola usaha agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, hingga hotel, sangat membantu membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Termasuk menguatkan perekonomian nasional.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, kepiawaian Fahmi dalam berbisnis tidak lepas dari kepiawaiannya membangun jaringan sejak mahasiswa. Tercatat, almarhum pernah aktif sebagai pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ketua Senat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1965-1966), dan Ketua Laskar Ampera Arief Rachman Hakim (1966-1968). Tidak heran jika Fahmi juga pernah dipercaya menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) dari kalangan mahasiswa (1966-1968).

Baca juga : Kabar Duka, Fahmi Idris Meninggal Dalam Usia 78 Tahun Di RS Medistra

Pada 3 Maret 1986, di hadapan Ketua Umum Golkar Sudharmono, Fahmi Idris bersama sejumlah eksponen 66 menyatakan dirinya secara resmi masuk Golkar. Karena kepiawaiannya di dunia ketenagakerjaan, perindustrian, dan perekonomian, tidak heran pada saat reformasi 1998 bergulir, Fahmi Idris dipercaya oleh Presiden BJ Habibie sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (21 Mei 1998-20 Oktober 1999).

“Kemudian, dalam pemerintahan Presiden SBY, Fahmi Idris juga kembali dipercaya menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (20 Oktober 2004-5 Desember 2005), serta Menteri Perindustrian (5 Desember 2005 - 20 Oktober 2009),” jelasnya. 

Baca juga : Bamsoet Puji Kiprah 70 Tahun Fadel Sebagai Politisi, Pejabat, Pengusaha, Dan Akademisi

Wakil Ketua Umum SOKSI ini menerangkan, sosok Fahmi juga dikenal sangat 'haus' ilmu pengetahuan. Pada 9 April 2022, Fahmi dikukuhkan sebagai profesor dalam rapat senat terbuka civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP), setelah sebelumnya menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul 'Penguatan Humanistic Management Model Dalam Organisasi Bisnis', dengan Sub Tema 'Meraih Kesuksesan Dengan Memanusiakan Manusia'.

"Walaupun sosok Fahmi Idris tidak lagi bersama kita, namun jejak pengabdian, pengetahuan, kerja keras dan semangatnya tetap akan hidup menemani kita semua. Sosok Fahmi Idris telah menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi keluarganya pribadi maupun keluarga besar Partai Golkar, melainkan juga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Almarhum telah mengajarkan dan menunjukan kepada kita, bahwa kesuksesan tidak bisa diraih secara instan. Butuh konsistensi dan kerja keras. Lebih penting lagi, dalam meraih kesuksesannya tidak bisa dilakukan seorang diri melainkan butuh kerjasama dengan berbagai pihak. Selamat jalan Bang Fahmi. Semangat perjuangan dan keteladananmu tetap membara di dada kami," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.