Dark/Light Mode

Puan Maharani Dipuji Karena Tak Ikut Main Konten Receh Di Medsos

Senin, 30 Mei 2022 20:32 WIB
Ketua DPR Puan Maharani/Dok DPR
Ketua DPR Puan Maharani/Dok DPR

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Puan Maharani dipuji karena tidak ikut-ikutan menggunakan konten receh di akun media sosial (medsos), sebagaimana dilakukan para pejabat publik lain.

Konsistensi Puan dalam menampilkan kerja-kerja politik sebagai pimpinan wakil rakyat di medsos, dinilai sebagai pembeda dari kebanyakan pejabat publik saat ini.

Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi, konten receh di medsos memang efektif meningkatkan popularitas sebuah merek (brand), entah itu merek komersil atau tokoh sebagai merek politik, yang ingin dipasarkan dalam kontestasi Pilpres.

Atas alasan itulah, kata Ari, banyak pejabat publik yang akhirnya mengambil jalan pintas tersebut.

Baca juga : Kang Emil Ikut Cari Anaknya Yang Hilang Di Sungai Aare Swiss

“Apa yang dilakukan Puan dengan tidak tergoda ikut-ikutan cara instan main konteh receh di medsos layak diapresiasi. Akun medsos pejabat publik seharusnya menjadi bagian dari komunikasi publik itu sendiri,” kata Ari di Jakarta, Senin (30/5).

Ari bilang, kalau medsos isinya konten receh melulu, yang jadi pertanyaannya, kapan melayani rakyat dengan kerja nyata.

Menurutnya, konten receh sebenarnya tidak masalah jika hanya menjadi kemasan dari substansi kerja-kerja pejabat publik sebagai pertanggungjawaban mandat yang diberikan rakyat.

Gimmick dalam komunikasi perlu untuk mengemas substansi. Tapi yang kita lihat sekarang kan banyak gimmick tapi tidak ada hubungan dengan substansi kerja mereka sebagai pejabat publik.

Baca juga : Gaet Pemilih Milenial Pake Konten Kreatif Di Medsos

“Kalau pejabat jalan di trotoar berlagak seperti Ariel Noah itu substansi kerjanya dimana?. Makanya ketika Puan tidak ikut-ikutan main konten receh, itu bagus sebagai pembeda,” ujarnya.

Ari menilai, pilihan Puan tidak memainkan konten receh karena tugas dan tanggung jawabnya sebagai Ketua DPR tidaklah ringan, utamanya dalam memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.

Oleh karenanya, pilihan Puan lebih menggunakan akun medsosnya untuk menyampaikan progres dan hasil kerja-kerjanya kepada rakyat, sudah tepat.

Lebih lanjut, Ari meminta masyarakat lebih kritis dalam mengkonsumsi konten-konten medsos pejabat publik, yang seharusnya bekerja untuk melayani publik.

Baca juga : Pengamat: Puan Maharani, Satu-satunya Yang Bisa Lanjutkan Program Jokowi

“Jangan sampai publik asyik tertawa karena konten receh pejabat, tapi lupa mempertanyakan progres dan hasil kerja pejabat tersebut. Rakyat ‘menggaji’ pejabat publik untuk melayani, bukan untuk komedi,” pungkas Ari.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.