Dark/Light Mode

Putin: Meski Kiev Tak Konsisten, Rusia Tetap Buka Pintu Dialog

Rabu, 4 Mei 2022 09:54 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: TASS)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: TASS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, pihaknya tetap membuka pintu dialog, terkait solusi konflik dengan Ukraina yang telah berlangsung sejak 24 Februari lalu. Sekalipun, menurutnya, Kiev terkesan tak serius dalam menyudahi konflik tersebut.

Hal itu disampaikan Putin, dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Selasa (3/5).

“Presiden Rusia menjelaskan pendekatan mendasar dalam negosiasi dengan perwakilan Ukraina. Meskipun Kiev tidak konsisten dan tidak siap untuk kerja serius, Rusia tetap terbuka untuk berdialog,” demikian pernyatan Kremlin, seperti dilansir Kantor Berita Rusia TASS, Selasa (3/5).

Dalam pembicaraan dengan Macron, Putin menyebut, negara-negara Uni Eropa telah mengabaikan kejahatan perang yang dilakukan Ukraina.

Baca juga : Besok, Puan Mau Resmikan Obyek Wisata The New Kemukus Di Sragen

"Negara-negara Uni Eropa mengabaikan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Ukraina, dan pemboman besar-besaran di desa dan Kota Donbass, yang menewaskan warga sipil," imbuh pernyataan tersebut.

Putin menambahkan, negara-negara Barat dapat berkontribusi untuk mengakhiri konflik, dengan memberikan tekanan pada pihak berwenang di Kiev. Serta menghentikan pasokan senjata ke Ukraina.

Bersama Macron, Putin juga membahas soal ketahanan pangan global, yang terdampak konflik Rusia-Ukraina.

Dalam konteks ini, Putin mengatakan, persoalan tersebut diperburuk oleh sanksi negara-negara Barat. 

Baca juga : Meski Banyak Tekanan, Rupiah Tetap Joss

"Dia juga menggarisbawahi pentingnya operasi infrastruktur logistik dan transportasi global tanpa hambatan," kata Kremlin.

Putin mengucapkan selamat kepada Macron atas kemenangannya dalam Pilpres 25 April lalu.

Percakapan antara Putin dan Macron adalah yang pertama, sejak presiden kelahiran 21 Desember 1977 itu terpilih kembali untuk masa jabatan kedua. Menumbangkan Marine Le Pen dari kelompok sayap kanan.

Pembicaraan via telepon sebelum ini, terjadi pada 29 Maret.

Baca juga : AP II: Pergerakan Maskapai Tak Sebanding Dengan Peningkatan Jumlah Penumpang

Pada 30 April, Macron juga melakukan percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Vladymyr Zelensky. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.