Dark/Light Mode

Dukungan Kuat Komunitas Intelektual Jadi Warisan Presidensi G20 Indonesia Untuk Dunia

Kamis, 16 Juni 2022 23:33 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama para mahasiswa UI di acara International Conference on G20 yang diselenggarakan UI, Kamis (16/6). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama para mahasiswa UI di acara International Conference on G20 yang diselenggarakan UI, Kamis (16/6). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tema “Recover Together, Recover Stronger” yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia menjadi kompas moral untuk menyatukan negara maju dan berkembang dalam menghadapi berbagai tantangan global dewasa ini. Kolaborasi yang konkret antara Pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan stakeholder lainnya, termasuk para akademisi dan peneliti, menjadi penting untuk menghasilkan kebijakan yang sesuai dan bisa diterapkan serta memberikan manfaat yang nyata.

Dalam acara yang bertajuk International Conference on G20 yang diselenggarakan Universitas Indonesia, Kamis (16/6), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang hadir mewakili Presiden Jokowi, menyambut baik upaya universitas dan think tank yang diselenggarakan melalui Engagement Group Think 20 (T20) dan Science 20 (S20). Airlangga mendorong agar T20 dan S20 dapat memberikan masukan berupa konsep akademik dan penelitian dengan implementasi kebijakan di sektor riil.

“Atas nama Presiden Joko Widodo, saya berterima kasih atas dukungan kuat dari komunitas intelektual. Dukungan ini penting agar pencapaian dalam Presidensi G20 Indonesia tahun ini tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga dunia,” kata Airlangga.

Baca juga : Puan: DPR Dorong Cuti Ibu Hamil Jadi 6 Bulan Demi Generasi Emas Indonesia

Pada kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan tentang kondisi global saat ini dan peran Indonesia di kancah internasional sebagai Presidensi G20, yang pada saat bersamaan Presiden Jokowi juga terpilih sebagai salah satu anggota Global Crisis Response Group yang dibentuk PBB.

“Indonesia terpilih karena memiliki pengalaman dengan kebijakan fiskal Indonesia yang diakui oleh dunia dalam mengatasi krisis tahun 1998 dan tahun 2008, serta dalam menghadapi krisis selama pandemi Covid-19,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, Presidensi G20 Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi secara inklusif. Setiap negara, setiap warga negara, termasuk kelompok rentan, harus mendapat manfaat dari tindakan, kebijakan, dan rekomendasi G20. Selain itu, Presidensi G20 Indonesia juga fokus pada percepatan upaya pemulihan pascapandemi dengan meningkatkan efisiensi perekonomian, meningkatkan inklusi ekonomi, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, dan mempersiapkan ketahanan menghadapi pandemi di masa mendatang.

Baca juga : Perluasan Ganjil Genap Di 25 Ruas Jalan Berlaku 6 Juni

“Untuk mencapai pemulihan yang lebih kuat, perlu dibuat sumber-sumber ekonomi yang dapat diakses dan perlu meningkatkan pendapatan masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II diperkirakan bisa mencapai 4,7 persen hingga 5,2 persen. Diharapkan kebijakan Indonesia berada pada jalur yang benar, sehingga negara lainnya juga akan willing to learn ke Indonesia,” jelas Airlangga.

Terkait transisi energi untuk pembangunan berkelanjutan, Airlangga mengatakan, melalui Forum G20 di Bali nanti, Indonesia mengajak negara-negara G20 dan sekitarnya untuk bergabung dengan Indonesia untuk lebih memperkuat komitmen global menuju pemulihan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan. “Dalam beberapa pertemuan, termasuk di Davos dan Singapura beberapa waktu lalu, Indonesia mengangkat isu transisi energi yang tidak hanya dengan melakukan transisi tetapi juga menyeimbangkan antara transisi energi, energy security, dan keterjangkauan energi bagi masyarakat,” jelas Airlangga.

Menutup sambutannya, Airlangga kembali menekankan bahwa tahun ini adalah momentum emas bagi Indonesia untuk memberikan warisan internasional karena Indonesia sedang menjalankan Presidensi G20. Arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi menjadi pilar yang mencerminkan cara berpikir tentang reformasi untuk melakukan pemulihan ekonomi global pascapandemi dan kemakmuran global.

Baca juga : Produk yang Paling di Cari Pasca Pandemi Versi Kantar Indonesia

“Izinkan saya menyampaikan harapan yang tinggi kepada para akademisi dan peneliti yang terhormat. Saya berharap momentum ini bisa mengubah penelitian dan proyek ilmiah menjadi hasil yang nyata dan dapat ditindaklanjuti sehingga menjadi warisan Presidensi G20 Indonesia untuk dunia,” pungkas Airlangga.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro, G20 Study Center University of Toronto Prof John Kirton, dan para akademisi lainnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.