Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Catatan Prof Tjandra

Di Antara 10 Negara Berpenduduk Terbanyak Di Dunia, Prevalensi TB Indonesia Tertinggi

Sabtu, 25 Juni 2022 14:53 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: dok. Pribadi)
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Majalah ilmiah "Nature" bulan Mei 2022 menyajikan artikel yang menyebutkan bahwa tuberkulosis sebenarnya dapat dicegah dan disembuhkan. Tapi, tetap saja, menimpa seperempat penduduk bumi ini. Utamanya, karena kemiskinan.

Artikel ini juga menyampaikan data Wolrd Health Organization (WHO) dengan keterangan bahwa di dunia ini tuberkulosis berjalan bersama-sama dengan kemiskinan.

Di negara maju, deteksi kasus yang cepat ternyata dapat menghambat penularan di masyarakat. Pengobatan yang baik, juga akan menyembuhkan sebagian besar kasus yang ada.

Baca juga : Maraknya Ancaman PHK Di Asia Tenggara, Shopee Yakinkan Tak Terjadi Di Indonesia

Sementara di negara miskin dan juga berpenghasilan menengah, di mana kerumunan orang akan mempermudah penularan serta pengobatan yang memadai tidak selalu tersedia, tuberkulosis membunuh lebih dari satu juta orang setahunnya.

Dalam artikel ini ditampilkan grafik hubungan antara prevalensi tuberkulosis per 100.00 penduduk dan angka Gross Domestic Product (GDP) pada 10 negara berpenduduk terbanyak di dunia.

Yang terbaik adalah Amerika Serikat yang GDP-nya 63.593 dolar AS dan prevalensi TB-nya rendah sekali. Lalu disusul berturut-turut dengan prevalensi yang lebih tinggi pada Meksiko, Brazil, Rusia, Tiongkok, India, Bangladesh, Nigeria, Pakistan.

Baca juga : Covid-19 Di Negara Tetangga Melonjak Lagi, Indonesia Masih Terkendali

Dan yang tertinggi adalah prevalensi di Indonesia. Negara kita tertulis dengan prevalensi sekitar 300 kasus TB/100.000 penduduk dan GDP 3.870 dolar AS.

Kita tahu, bahwa delapan negara merupakan penyumbang kasus TB terbanyak di dunia. Yaitu, India (26 persen), Tiongkok (8.5 persen), Indonesia (8,4 persen), Filipina (6 persen), Pakistan (5,8 persen), Nigeria (4,6 persen), Bangladesh (3,6 persen) dan Afrika Selatan (3,3 persen). Peringkat ini, berdasarkan jumlah total kasus yang mendudukkan kita di nomor tiga terbanyak di dunia.

Sementara data di Nature berdasar pada jumlah kasus per 100.000 penduduk hanya pada 10 negara berpenduduk terbesar, di mana prevalensi kita ternyata paling tinggi.

Baca juga : 5 Alasan Kenapa Dunia Masih Berstatus Pandemi Covid-19

Dengan target SDGs untuk menghentikan epidemi tuberkulosis tahun 2030, dan juga target Peraturan Presiden No. 67 tahun 2021 dengan eliminasi tuberkulosis di negara kita tahun 2030, maka jelas masih banyak sekali yang harus kita kerjakan, kita galakkan, dan kita upayakan bersama secara maksimal. ■

***) Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, dan mantan Dirjen Pengendalian Penyakit, serta mantan Kepala Balitbangkes

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.