Dark/Light Mode

KSP: Ikut Jokowi Ke Ukraina, Ibu Iriana Jadi Sinyal Penting Pelibatan Perempuan Dalam Proses Perdamaian

Kamis, 30 Juni 2022 08:17 WIB
Ibu Negara Iriana saat mendampingi Presiden Jokowi, meninjau reruntuhan Apartemen Lipky di Kota Irpin, dalam misi perdamaian Ukraina. (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
Ibu Negara Iriana saat mendampingi Presiden Jokowi, meninjau reruntuhan Apartemen Lipky di Kota Irpin, dalam misi perdamaian Ukraina. (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Siti Ruhaini Dzuhayatin menegaskan, keikutsertaan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ke Ukraina, memberi pesan kesungguhan dan ketulusan misi damai Presiden Jokowi, yang didasarkan pada persahabatan.

“Kebersamaan Ibu Iriana dan Presiden Jokowi menampilkan keseharian nyata. Apa adanya, rileks, dan hangat. Gesture ini membawa pesan damai yang kuat. Agar konflik segera berakhir, dan rakyat dapat kembali pada kehidupan normal,” tutur Ruhaini di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (30/6).

 

 

Menurutnya, kehadiran Ibu Iriana mendampingi Presiden Jokowi ke Ibu Kota Ukraina, Kiev, menjadikan kunjungan tersebut seperti lawatan persahabatan antar keluarga yang sedang menghadapi masalah. Siap berbagi, mencari solusi.

Baca juga : PM Inggris: Perang Ukraina Tak Mungkin Terjadi, Kalau Putin Perempuan

Terlebih, Presiden Jokowi meyakini, pembicaraan antar kepala negara akan menjadi lebih efektif, jika dilakukan melalui soft diplomacy, yang mengedepankan perasaan dan kedekatan emosional.

Guru Besar bidang HAM dan Gender UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu juga meyakini, keteguhan Ibu Iriana mendampingi Presiden Jokowi menjalankan misi damai ke Ukraina, membawa sinyal pentingnya pelibatan perempuan dalam proses perdamaian.

Sebab, perempuan seringkali menjadi korban berlapis dan menanggung beban ganda pada setiap konflik. Namun, peran dan kepentingannya acap terlupakan.

Ruhaini menyebut, dalam banyak kasus, pelibatan perempuan dalam proses resolusi konflik berhasil mempercepat tercapainya perdamaian hakiki.

“Karena perempuan lebih memikirkan dan mementingkan aspek proteksi kemanusiaan, ketimbang sekedar ambisi dan kepentingan politis,” tandasnya.

Baca juga : Ibu Iriana Merinding Lihat Situasi Perang Di Ukraina

Pada kesempatan itu, Ruhaini mengungkapkan, peran aktif dan kontribusi nyata Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam misi damai dan kemanusiaan di Ukraina, semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemrakarsa Gerakan Non-Block. Yang menyuarakan kemandirian, menentang sistem pemisahan RAS, dan tidak berpihak pada pakta militer mana pun.

“Kita ikut bangga sebagai bangsa. Menyaksikan Presiden dan Ibu Negara mengambil peran aktif dalam misi damai, dan berkontribusi nyata memberikan bantuan kemanusiaan di Ukraina,” ucapnya.

Ibu Negara Iriana ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam misi perdamaian ke Ukraina, pada Rabu (29/6).

Dalam kesempatan itu, Ibu Iriana secara simbolis menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan kepada Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina, di Kiev.

Sebelumnya, Ibu Negara bersama Presiden Jokowi juga melihat langsung puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin, yang luluh lantak dirudal Rusia.

Baca juga : Di KTT G7, Jokowi & PM Modi Bahas Penguatan Kerja Sama Pangan

Keikutsertaan Ibu Iriana dalam misi perdamaian ke Ukraina menjadi sorotan, dan memunculkan beragam pertanyaan publik. Terlebih, kunjungan itu dilakukan di tengah peperangan.

“Keputusan keikutsertaan Ibu Negara tentu memerlukan pertimbangan dan koordinasi yang intensif antara pihak Indonesia dengan pihak Ukraina, mengingat situasi dan kondisinya sangat dinamis dan tidak pasti,” tutup Ruhaini. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.