Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masih Ngebet Nyapres

Imin Kebanyakan Menghayal Ya

Senin, 4 Juli 2022 08:09 WIB
Begini gaya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyapa pendukungnya. (Foto: Twitter Muhaimin)
Begini gaya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyapa pendukungnya. (Foto: Twitter Muhaimin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski sudah menegaskan berkoalisi, Gerindra dan PKB belum melakukan deklarasi. Salah satu masalahnya karena belum deal siapa yang jadi capres dan cawapres. PKB tetap berhayal memajukan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai capres.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, niat PKB sudah bulat mengusung Imin sebagai capres di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. "PKB tetap ikhtiar usung Muhaimin. Selanjutnya, akan dikompromikan, sesuai tahap pembicaraan," ujar Jazilul, kemarin.

Menurut dia, ruang dialog dengan Gerindra membahas capres yang akan dimajukan, masih terbuka lebar. Jika semua tahapan telah dilewati, barulah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya mendeklarasikan di waktu yang tepat. Karena pada dasarnya, kedua partai seirama menatap Pilpres 2024, alias saling membutuhkan.

"Koalisi ini menjadi simbiosis mutualisme. Ibarat lebah dan bunga yang saling memberi manfaat dan melengkapi bagi Kebangkitan Indonesia Raya," tegas Wakil Ketua MPR itu.

Hal senada dikatakan Ketua DPP PKB, Daniel Johan. Menurut dia, PKB dan Gerindra terus berkomunikasi untuk menentukan siapa yang akan jadi capres dan cawapres. Namun, dari PKB sendiri, tetap akan mendorong Imin sebagai capres.

Baca juga : PSI Pengen Kerek Perolehan Suara

Dia mengakui, saat ini masih ada tarik ulur soal capres dan cawapres. Gerindra ingin Prabowo, sedangkan PKB maunya Imin. Kedua belah pihak pun akan berhitung untuk mendapatkan yang terbaik.

"Itu yang akan dibahas kedua partai. Karena masing-masing mendapat mandat maju sebagai capres. Kita akan saling memetakan dan mendengar masukan. Kita lihat dan tunggu saja hasilnya," pesan Daniel.

Bagaimana sikap Gerindra soal PKB yang ngebet majuin Imin? Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, untuk penentuan capres dan cawapres harus mengikuti aturan main yang berlaku di partainya. Seluruh pengurus dan kader partai wajib mematuhi AD/ART.

Diakuinya, sampai saat ini, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya belum pada tahap menentukan capres dan cawapres. Gerindra baru akan mengukuhkan capres atau cawapres usai Rapimnas yang akan digelar akhir bulan ini.

Meski Rapimnas belum dilakukan, Dasco memastikan, capres dari Gerindra hanya ada seorang, yakni Prabowo Subianto. Sementara untuk nama cawapres yang akan diusulkan Gerindra, akan diumumkan pasca Rapimnas.

Baca juga : Ngebet Jadi King, Bukan King Maker

"Jadi siapa calon presiden dan siapa calon wakil presiden dari Partai Gerindra menunggu waktu dan akan dilakukan sesuai mekanisme partai," kata Wakil Ketua DPR itu.

Jika Gerindra dan PKB telah selesai dalam tahapan di masing-masing partai, kedua pihak akan mengenalkan capres di koalisi. "Nanti jika sudah melalui tahapan mekanisme partai, gas pol," cetus Dasco.

Bagaimana peluang Imin jadi capres koalisi PKB-Gerindra? Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menilai, keinginan Imin jadi capres dan Prabowo jadi cawapresnya, tidak realistis. Itu sama saja sebagai hayalan.

Ada dua variabel yang membuktikannya. Pertama, elektabilitas Prabowo sebagai capres jauh di atas Imin. "Polanya kan tinggi-tinggian. Siapa yang surveinya tinggi sebagai capres, dan yang lebih rendah sebagai cawapres," ulas Qodari, saat dihubungi, tadi malam.

Selain elektabilitas Prabowo yang tinggi, kursi Gerindra di DPR juga lebih banyak dari PKB. Gerindra memiliki 78 kursi dengan jumlah suara: 17.596.839 atau 12,57 persen. Sementara PKB 58 kursi dengan jumlah suara: 13.570.970 atau 9,69 persen.

Baca juga : Marion Jola, Musik Alat Berbagi Kenangan Sama Pacar

Kedua variabel itu tidak memungkinkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya mengusung Imin-Prabowo. Secara hitung-hitungan, yang sangat dimungkinkan adalah Prabowo-Imin.

"Jadi saya kira proposal itu harus ditinggalkan. Karena kalau itu dipaksakan, maka pasti Prabowo nggak mau, Gerindra nggak mau. Alhasil, rencana koalisi Gerindra dengan PKB akan bubar. Batal," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.