Dark/Light Mode

Psikolog: Istri Ferdy Sambo Trauma, Menangis Terus

Rabu, 13 Juli 2022 17:00 WIB
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (Foto: Ist)
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo telah menjalani trauma healing yang dilakukan seorang psikolog pasca insiden baku tembak antara Brigadir J atau dengan Bharada RE (E), di rumahnya pada Jumat (8/7).

Sebelum terjadi aksi baku tembak, istri Sambo diduga mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh supir dinasnya yakni Brigadir J.

Selain diduga dilecehkan, istri Sambo juga ditodong senjata api kepalanya oleh Brigadir J. Brigadir J sendiri tewas terkena tembak oleh Bharada RE.

Baca juga : Baku Tembak 2 Polisi Di Rumah Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Brigadir J Tewas

Novita Tandry, seorang Psikolog yang ditunjuk oleh Polres Metro Jakarta Selatan untuk melakukan trauma healing mengungkapkan kondisi istri Ferdy Sambo. Menurutnya, dia masih trauma atas insiden yang dialami dan disaksikannya langsung di rumahnya.

“Beliau sangat syok ya, goncangan pastinya. Memang dalam proses pendampingan,” ujar Novita saat dihubungi wartawan, Rabu (13/7).

Selain melakukan pendampingan kepada istri Sambo, ia juga mengaku mengawasi kondisi anak-anak jenderal bintang dua itu. Meskipun dua anak Sambo sudah dewasa, tapi masih ada satu balita, yang perlu pendampingan dan pengawasan ahlinya.

Baca juga : Sodori Kerja Sama Ke Negara Pasifik, China Janji Jadi Teman Baik

"Tidak lepas juga anak-anak, karena bagaimana pun walau yang pertama sudah dewasa, 17 tahun, 15 tahun dan 1,5 tahun. Itu semuanya saya dampingi," ungkapnya.

Namun, Novita tidak bisa menjelaskan secara rinci bagaimana kondisi yang dialami istri Sambo usai dilakukan pendampingan.

Soalnya, Novita sendiri tidak sanggup mendengar cerita yang disampaikan istri Sambo selaku saksi korban, hingga akhirnya meminta untuk berhenti sementara.

Baca juga : Atalian-Lazada Logistics Jalin Kerja Sama Manajemen Logistik Terintegrasi

"Saya pendampingan saja. Yang pasti, beliau sekarang mengalami gangguan traumatis karena langsung berada saat kejadian itu terjadi. Sangat syok dan terus-menerus menangis, keadaannya secara mental psikologis memang sangat butuh pendampingan dari ahlinya psikolog," jelas dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.