Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perempuan Berkebaya Indonesia Dukung Pendaftaran Kebaya Ke Unesco

Selasa, 2 Agustus 2022 15:39 WIB
Perempuan Berkebaya Indonesia. (Foto: Istimewa)
Perempuan Berkebaya Indonesia. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) terus mendukung upaya pendaftaran kebaya ke Unesco sebagai warisan budaya yang akan diajukan secara bersama-sama dengan Malaysia, Singapura, dan Brunei.

Sebelumnya PBI bergerak dengan harapan kebaya terdaftar sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia.

"Tujuan kita adalah melestarikan kebaya sebagai warisan budaya berbusana para leluhur. Bahwa kebaya juga dipakai oleh perempuan-perempuan dari negara lain, tidak bisa kita nafikan kenyataan itu," ujar Ketua Umum PBI Rahmi Hidayati dalam keterangannya, Selasa (2/8).

Sementara itu Direktur Pelindungan Kebudayaan Irini Dewi Wanti menjelaskan, berbagai dokumen pendukung segera disiapkan karena bulan Oktober sudah harus dikirim ke Sekretariat Intangible Cultural Heritage (ICH).

Untuk itu menurut Irini pemerintah akan membentuk tim penyusunan naskah yang disebut dossier, yang terdiri dari beberapa ahli yang secara akademis maupun teknis memahami kebaya.

"Perlu disiapkan juga komponen pendukung seperti foto, film dokumenter dan dokumen lainnya yang memperkuat penjelasan yang tertuang di dalam naskah. Peran komunitas-komunitas pemerhati budaya, terutama kebaya, menjadi sangat penting," ujar Irini.

Baca juga : APJII Dukung Regulasi Pendaftaran PSE Lingkup Privat Kemkominfo

Untuk mendukung proses pendaftaran tersebut, PBI akan bergerak guna mendata sebaran pemakaian kebaya di Indonesia, jenis-jenis kebaya dan komunitas-komunitas yang aktif menjaga warisan budaya berkebaya.

Beberapa akademisi bidang budaya memang bergabung di organisasi ini, baik menyangkut busana daerah, busana kebaya, maupun pengkaji naskah-naskah kuno.

"Kami memang tidak bisa bergerak sendiri dalam hal ini. Perlu bergandengan tangan dengan komunitas-komunitas lain yang juga memiliki kecintaan dan perhatian pada pelestarian budaya," ujar Irini.

Ia menambahkan bahwa saat ini PBI juga berkolaborasi dengan berbagai lembaga baik di bidang tekhnologi informasi maupun komunitas pelestari budaya.

"Bersama berbagai organisasi pendukung, PBI bergerak dengan slogan Kebaya Goes To Unesco yang gaungnya sudah menyebar ke berbagai daerah bahkan ke luar negeri, " ujarnya.

Hal ini menunjukkan bahwa kecintaan pada kebaya sebagai busana nenek moyang luar biasa besarnya.

Baca juga : Lawan Persis, Ini Pesan Thomas Ke Jakmania

Ke depan, PBI akan membantu mempersiapkan berbagai berkas yang diperlukan dalam proses pendaftaran ke Unesco dengan mengikuti format yang sudah ditentukan.

Kesiapan PBI ini antara lain karena sudah bergandengan dengan teman-teman yang bergerak untuk mendaftarkan Pencak Silat ke Unesco.

"Kami jadi paham apa saja yang perlu dilakukan, dokumen-dokumen apa saja yang harus disiapkan. Serta apa peran kami sebagai pendukung upaya pendaftaran ini," ujar Ketua PBI Bogor Sitawati Ken Utami, yang juga memimpin tim Kurasi Lomba Foto Berkebaya yang akan diadakan dalam waktu dekat.

Sitawati menjelaskan, Pemerintah di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan yang akan memimpin secara resmi.

Menurutnya jenis kebaya yang sudah didaftarkan sebagai warisan budaya Indonesia baru Kebaya Kerancang asal DKI Jakarta dan Kebaya Labu dari Riau.

"Tapi untuk pendaftaran ke Unesco, belum diputuskan jenis mana yang akan diajukan.. Seperti kita tahu, ada Kebaya Basiba, Kebaya Kutubaru, Kebaya Kerancang, Kebaya Kartini, Kebaya Noni dan lain-lain," ujar Sitawati.

Baca juga : Sore Ini, Macan Kemayoran Siap Pesta Kemenangan Perdana

Saat ini PBI yang memiliki sembilan cabang, terus bergerak dengan mengadakan rangkain kegiatan berkebaya. Hal ini perlu terus dilakukan agar semakin banyak dukungan dari masyarakat, dan semakin difahami model busana yang mana yang disebut kebaya.

Sitawati menambahkan, PBI di cabang Bogor, Jakarta, Jogjakarta, Ambarawa, Banten, Pekalongan, Bali, Sumatera Utara dan Sumatera Barat sedang gencar mengadakan acara berkebaya.

Selain fashion show, diskusi, pawai dan jalan santai berkebaya, juga diadakan acara senam, sepedaan, dan naik gunung berkebaya.

"Berbagai kegiatan itu menunjukkan bahwa kebaya bisa dipakai dimana saja, dengan beragam aktivitas. Mari sama-sama kita lestarikan kebaya," ujar Sitawati. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.