Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Sinergi KBRI Bandar Seri Begawan dan BPJS Ketenagakerjaan, Beri Perlindungan PMI
- Ini Penjelasan Pelita Air, Soal Ancaman Bom Dalam Penerbangan Surabaya-Jakarta
- Mikel Arteta Belum Siap Ditinggal Aaron Ramsdale
- Ngopi Bareng, Gen Z Balikpapan Sebut Pemikiran Ganjar Sejalan Dengan Kaum Muda
- Sah Jadi WNI, Justin Tak Sabar Bela Timnas Di Piala Asia

RM.id Rakyat Merdeka - Bekas Jubir KPK Febri Diansyah dalam akun twitter-nya bercerita pengalaman baiknya saatnya mengurus Roya di Kantor Badan Pertanahan Nasional wilayah Jakarta Timur.
Kesibukannya sebagai public figure tidak menghalangi niatnya untuk mengurus sendiri Roya atau penghapusan hak tanggungan.
Perlu diketahui Roya adalah pencoretan pada sertifikat dan buku tanah hak tanggungan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) karena hak tanggungan telah dihapus.
Baca juga : Cetak Laba Terbaik, Menteri Erick Apresiasi BNI
Mengutip dari laman twitter-nya, Febri baru tiba di Kantor Pertanahan Jakarta Timur sekitar pukul 14.35 WIB. Saat tiba di lokasi, Febri lantas melapor ke bagian informasi karena merasa masih bisa mengurus sebab dalam pengumumannya kantor tutup pukul 15.00 WIB.
“Pengambilan Nomor antrian dilakukan disana. Sempat ada pengecekan via HT ke dalam apakah pelayanan masih dilakukan (karena saya datang agak mepet). Alhamdulilah dapat nomor antrian,” ujar Febri.
Tanpa perlu menunggu lama sebuah mikrofon berbunyi memanggil nama Febri Diansyah. Ia lantas siap-siap berdiri. Kemudian diberikan sebuah nomor voucher biaya cabut roya seharga Rp 50.000.
Baca juga : Tito Bangga Dengan Prestasi Praja IPDN
Jika kita berkenan datang sendiri, memang sebenarnya tidak rumit dan biaya yang diperlukan juga cukup terjangkau. Singkat cerita, Febri diarahkan menuju mesin EDC lalu membayar dengan kartu debet.
Setelah membayar dengan kartu debet. Tidak lama kemudian gawai Febri berbunyi pemberitahuan bahwa proses pencabutan roya telah selesai.
Febri mengapresiasi proses yang berjalan di Kantor Badan Pertanahan Nasional karena tidak menemukan gelagat atau tanda-tanda yang memberi kode meminta “sesuatu”.
Baca juga : Gaet Perum Jasa Tirta II, BSI Fasilitasi Layanan Perbankan SyariahÂ
Dalam cuitnya, Febri mengatakan, “ini bagus dan perlu disebarluaskan. Semoga juga diterapkan pada semua orang, baik (yang datang) langsung atau via PPAT”.
Terakhir, Febri memberikan pesan mengenal yang Ia alami hari ini mengenai beberapa hal krusian yang harus diperhatikan.
“Dari yang saya alami hari ini, ada beberapa hal krusial yang perlu dipastikan: 1. Informasi terbuka mengenai jam, tarif dan jenis layanan. Seluruh pengunjung harus bisa mengetahui dengan mudah di lokasi. Agar jika ada yang beda bisa langusng tanya/complain. 2. Forum/saran testimoni public yang riil,” tutup Febri dalam cuitannya. â–
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya