Dark/Light Mode

Pakar Pastikan Uji Klinis Tahap 1 Vaksin Covid-19 Indonesia Aman

Kamis, 4 Agustus 2022 13:11 WIB
Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)
Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Status Vaksin Covid-19 Indonesia yang akan segera terbit Izin Penggunaan Darurat Darurat (EUA) dari Badan POM, saat ini sudah hampir selesai.

Dalam hitungan hari, Bio Farma sebagai pembuat vaksin akan segera menyerahkan hasil uji klinis tahap 3, ke Badan POM. sudah dipastikan sudah melalui tahapan Uji Klinis 1 dan 2.

Secara keseluruhan, uji klinis ini bertujuan untuk membuktikan bahwa vaksin Covid-19 buatan Bio Farma ini aman dapat meningkatkan kadar antibodi, untuk melawan Covid-19. Sehingga, dapat melindungi masyarakat dari sakit berat bahkan kematian akibat virus Covid-19.

Menurut Medical Advisor Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 BUMN Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi sesuai standar uji klinis vaksin WHO dan BPOM, semua vaksin baru harus melalui 3 tahapan uji klinis.

Baca juga : Kenalkan, Sergio Noor, Calon Bintang F1 Dari Indonesia

Uji klinis 1 bertujuan untuk Bermula di Uji Klinis Fase I untuk mengevaluasi keamanan dan preliminary imunogenisitas vaksin, yang melibatkan 175 subjek berusia mulai dari 18 tahun, dimulai sejak 16 Februari 2022 dengan hasil baik.

"Jadi dalam tahap 1 uji klinis fase vaksin Covid-19 Indonesia, kami para peneliti harus membuktikan bahwa calon dari vaksin ini, aman untuk diberikan kepada masyarakat dan untuk melihat sejauh mana calon vaksin ini, bisa memunculkan antibodi yang diharapkan," ungkap Sudjatmiko, Kamis (4/8).

Dia menambahkan, uji klinis tahap ini diikuti oleh 175 subjek dengan usia di atas 18 tahun, yang belum pernah mendapatkan vaksin dosis 1 dan 2, dan juga belum pernah tertular Covid-19.

Studi yang sejak dimulai 16 Februari 2022 yang lalu, saat ini masih dalam tahap pemantauan keamanan jangka panjang hingga 6 bulan ke depan.

Baca juga : Mahfud Tegaskan Tidak Ada Islamofobia Di Indonesia

"Jadi setelah uji klinis fase 1 selesai, kami tidak melepas begitu saja para subjek uji klinis, sehingga masih dipantau untuk jangka waktu 6 bulan kedepan, untuk memantau kemungkinan jangka panjang," terangnya.

Kesimpulan hasil evaluasi sementara fase 1 pada evaluasi imunogenisitas bahwa erdasarkan hasil uji titer antibodi IgG dan netralisasi, terdapat peningkatan titer antibodi yang signifikan hingga 28 hari setelah vaksinasi kedua.

Kemudian, dari sisi evaluasi keamanan, angka kejadian tidak diinginkan hingga 28 hari setelah dosis kedua secara umum tidak berbeda antar kelompok, dengan angka kejadian setelah dosis pertama lebih rendah dibandingkan setelah dosis pertama.

Kejadian yang paling umum dilaporkan yaitu nyeri lokal di sekitar area suntik dan nyeri otot dengan intensitas ringan, tidak ada kejadian dengan intensitas berat.

Baca juga : Terima Rosan Roeslani, Bamsoet Dorong Pengusaha AS Investasi di Indonesia

Hasil pemeriksaan darah rutin dan biokimia menunjukkan nilai dalam batas normal dan tidak terdapat deviasi signifikan hingga 7 hari setelah dosis pertama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.