Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Daftar Bareng Ke KPU, KIB Makin Mesra

Kamis, 11 Agustus 2022 16:09 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kedua kiri), dan Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa (ketiga kanan) bertumpu tangan bersama usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8). (Foto: Putu/RM)
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kedua kiri), dan Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa (ketiga kanan) bertumpu tangan bersama usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8). (Foto: Putu/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan PAN, Golkar, dan PPP tak mau kalah mesra sama Koalisi Indonesia Raya (KIR) besutan Gerindra-PKB.

Kemesraan mereka terlihat saat mendaftarkan diri ke KPU, Rabu (10/8). Ketiga partai ini menunjukkan euforia yang tidak kalah kompaknya sama partai Gerindra-PKB.

Pengamat Politik dan Pendiri Indonesia Political Power Ikhwan Arif mengatakan, euforia pendaftaran partai politik memang sangat penting untuk menunjukkan eksistensi koalisi partai politik. “Ini menjadi ajang penting bagi partai-partai politik yang berkoalisi untuk menunjukkan kemesraannya kepada publik, bahkan ada partai politik yang menunjukkan ala-ala Citayam Fashion Week,” katanya, Kamis (11/8).

Baca juga : Tawarkan Sepotong Keju Di Iklan Reklame

Kemudian, euforia pendaftaran partai politik dengan berbondong-bondong ke KPU, ini tentunya akan berpengaruh terhadap popularitas koalisi di mata publik dan diharapkan mendongkrak elektabilitas partai koalisi. 

Menurut dia, popularitas dan elektabilitas saja belum tentu menunjukkan substansi awal pembentukan koalisi, justru yang paling ditunggu-tunggu adalah deklarasi nama-nama bakal calon dari masing-masing koalisi.

Sampai hari ini trio musketeers di KIB ini malah mengusung nama-nama bakal calon presiden dari masing masing-masing partai, tidak ada yang mau mengalah jadi bakal calon wakil presiden. Singkatnya, kata dia, KIB masih mengulur waktu dan menunggu restu Presiden Jokowi.

Baca juga : Jalannya Bareng, Teriak Capresnya Beda-beda

Kenapa menunggu restu Presiden Jokowi? Karena menteri-menteri di kabinet Presiden Jokowi yang maju di Pilpres 2024 dipastikan memohon restu Jokowi. Jokowi dianggap sebagai tokoh kunci yang sangat berpengaruh dalam pergerakan peta koalisi di 2024.

Jadi, kata dia, dalam proses dinamika koalisi wajar-wajar saja terjadi perubahan peta koalisi. Apalagi ada deal-deal politik yang masih jauh dari harapan masing-masing partai.

“Jika proses konsolidasi politik terlalu panjang dan tidak membawakan hasil yang saling menguntungkan, tentu koalisi akan tergerus bahkan diprediksikan ada partai koalisi yang pindah haluan ke koalisi lain,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.