Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rakyat Diminta Siap-siap Kalau Harga BBM Naik

Sabtu, 13 Agustus 2022 06:50 WIB
Petugas melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta. (Foto: Dwi Pambudo/RM).
Petugas melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta. (Foto: Dwi Pambudo/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut berdampak pada melonjaknya harga minyak du­nia. Efek selanjutnya, anggaran subsidi BBM membengkak. Jika dibiarkan terus, dompet negara bakal jebol. Rakyat pun dim­inta siap-siap jika harga bensin harus naik. Warganet terbelah menanggapinya.

Permintaan rakyat agar siap-siap jika BBM naik disampaikan Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat Konferensi Pers Perkembangan Pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP), di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, kemarin.

Bahlil yang mengenakan batik berwarna merah itu, awalnya membahas soal pencabutan IUP tambang. Namun, sebelum menutup acara, Bahlil sempat membahas soal masalah krisis ekonomi global dan dampaknya pada harga BBM.

Baca juga : Kemlu RI Tegur Dubes Ukraina

Kepada wartawan, eks Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini, buka-bukaan soal kemungkinan harga BBM subsidi akan naik. Alasannya, harga minyak dunia sekarang cukup tinggi.

Menurut dia, saat ini harga minyak dunia rata-rata dari Januari sampai Juli sebesar 105 dolar AS per barel. Harga itu jauh di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang hanya 63-70 dolar AS per barel. Kenaikan itu akan membuat dompet negara jebol untuk menutupi selisihnya.

“Kalau harga minyak 100 dolar AS per barel, subsidi kita itu bisa mencapai Rp 500 triliun," ujar Bahlil.

Baca juga : Kendalikan Inflasi, Pemerintah Harus Jaga Stabilitas Harga Dan Rantai Pasok

Saat ini, kata dia, pemerintah masih menghitung semua kemungkinan terkait jebolnya kuota subsidi BBM itu. Hasil perhitungan sementara menunjukkan, anggaran yang dibutuhkan untuk subsidi BBM mencapai Rp 500 triliun-Rp 600 triliun. Dana tersebut sama dengan 25 persen dari total dana APBN.

"Jadi tolong teman-teman sampai­kan juga kepada rakyat rasa-rasanya sih untuk menahan terus harga BBM seperti sekarang, feeling saya (tidak kuat). Ini tidak sehat. Mohon pengertian baiknya. (Jadi) kita harus siap-siap kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," pintanya

Bahlil menyadari bahwa kenaikan harga BBM di dalam negeri bisa menimbulkan gejolak di masyarakat. "Kalau di Papua, harga BBM tinggi itu biasa. Dulu, di Papua harga BBM Rp 19.000 tidak pernah ribut, tetapi kalau di sini, naik seribu dua ribu sudah ribut orang," tukasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.