Dark/Light Mode

Rakyat Diminta Siap-siap Kalau Harga BBM Naik

Sabtu, 13 Agustus 2022 06:50 WIB
Petugas melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta. (Foto: Dwi Pambudo/RM).
Petugas melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta. (Foto: Dwi Pambudo/RM).

 Sebelumnya 
Soal bengkaknya subsidi BBM juga disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu dengan pimpinan lem­baga negara di Istana Negara, ke­marin. Jokowi mengatakan, subsidi BBM mencapai Rp 502 triliun dinilai terlalu berat. Subsidi itu digunakan pemerintah untuk menahan harga Pertalite, Pertamax, gas, serta listrik.

Menurut Jokowi, subsidi Rp 502 triliun dirasa cukup besar diband­ingkan dengan negara-negara lain. Terkait hal ini, Jokowi tidak dapat memastikan apakah pemerintah mampu menahan harga-harga lewat subsidi atau tidak.

Baca juga : Kemlu RI Tegur Dubes Ukraina

"Kalau APBN tidak kuat bagaimana? Negara lain harga BBM sudah Rp 17 ribu-Rp 18 ribu, naik 2 kali lipat semuanya. Ya memang harga keekonomiannya seperti itu," tukasnya.

Apakah pemerintah akan berani me­naikkan harga BBM? Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakari memprediksi, pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM pada tahun ini. Menurut dia, pemerintah memilih untuk menambah subsidi dan opsi pengaturan. “Untuk tahun depan juga peluang kecil menai­kkan karena tahun politik,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin

Baca juga : Kendalikan Inflasi, Pemerintah Harus Jaga Stabilitas Harga Dan Rantai Pasok

Sementara, Direktur Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, kenaikan harga BBM memang tidak bisa dihindari. Dengan naiknya harganya minyak membuat subsidi bengkak. Selain itu, terjadi juga migrasi dari pengguna Pertamax ke Pertalite yang membuat kuota dan subsidinya ikut membengkak.

“Jika pemerintah tidak sanggup menambah kuota, maka solusinya adalah kenaikan harga BBM yang gejolak sosial akan lebih besar. Tinggal bagaimana pemerintah menyikapi dan memilih opsi yang terbaik,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jokowi: Saya Paling Sedih, Kalau Ada Warga RI Berobat Ke Luar Negeri

Warganet pun terbelah menang­gapinya. Sebagian menilai kenaikan BBM akan menambah beban rakyat. “Sekarang sudah susah, naik BBM makin susah, harga barang naik sepi pembeli,” cuit @PaneBaim. “Ga bisa subsidi BBM, tapi IKN harga mati,” ujar @heriawanadiwan4.

Sementara akun @Alfamaulana01 nggak yakin pemerintah akan naik­kan harga BBM. “Belum tentu karen berdasarkan pengalaman, masyarakat sangat sensitif dengan kenaikan harga bbm. Resiko politik terlalu besar. Gak mungkin diambil,” tukasya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.