Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ketua MPR Apresiasi Pembangunan Menara Syariah di PIK 2

Selasa, 23 Agustus 2022 20:26 WIB
Ketua MPR/Wakil Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah Bambang Soesatyo (kiri) mendampingi Wapres KH Ma`ruf Amin melakukan Topping Off Menara Syariah, di kawasan PIK 2, Tangerang, Selasa (23/8). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR/Wakil Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah Bambang Soesatyo (kiri) mendampingi Wapres KH Ma`ruf Amin melakukan Topping Off Menara Syariah, di kawasan PIK 2, Tangerang, Selasa (23/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah Bambang Soesatyo mengapresiasi kiprah Agung Sedayu Group, Salim Group, serta Matrix Concepts Holdings Berhad dari Malaysia, yang telah membangun Menara Syariah, sebagai bagian dari Islamic Financial District, di lahan seluas 23,5 hektar, di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), Tangerang. Menara Syariah ini akan menjadi kawasan ekonomi dan keuangan syariah terbesar dan pertama di Asia Tenggara.

Menara Syariah memiliki dua tower yang terdiri dari 29 lantai, dengan daya tampung mencapai 5 ribu orang. Perbankan, asuransi, serta berbagai aktivitas ekonomi dan keuangan syariah lainnya akan hadir di sini. Keberadaan Menara Syariah menunjukkan eratnya persahabatan dua negara serumpun, Indonesia dan Malaysia, yang juga merupakan negara dengan pemeluk agama Islam sekaligus ekonomi dan keuangan syariah terbesar di dunia.

Baca juga : Wagub Yasin Resmikan Mushola Apung Tenaga Surya di Demak

"Global Islamic Economy Report 2020/2021 melaporkan pada 2019 saja tercatat 1,9 miliar muslim di berbagai penjuru dunia membelanjakan 2,02 triliun dolar AS untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap berbagai produk yang sesuai prinsip syariah. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi pasar ekonomi syariah dunia. Indonesia dan Malaysia bisa bekerja sama menjadikan Menara Syariah sebagai pusat ekonomi syariah dunia," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menyaksikan Topping Off Menara Syariah oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, di kawasan PIK 2, Tangerang, Selasa (23/8).

Acara ini juga dihadiri Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Wakil Ketua MUI Marsudi Syuhud, Pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma, serta Direktur Utama Agung Sedayu Group Nono Sampono. 

Baca juga : Pemerintah Diminta Pertimbangkan Lagi Rencana Naikkan BBM Subsidi

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Global Islamic Economy Report 2020/2021 mencatat peran Indonesia dalam tujuh sektor ekonomi syariah dunia sangat kuat. Misalnya, pada sektor makanan halal, dari total 1,17 triliun dolar AS yang dikeluarkan 1,9 miliar penduduk Muslim dunia, sebesar 144 miliar dolar AS di antaranya berputar di Indonesia.

"Dari 66 miliar dolar AS ekonomi syariah pada sektor kosmetika halal, sebesar 4 miliar dolar AS di antaranya berputar di Indonesia. Ditambah dari sekitar 2,88 triliun dolar AS industri keuangan syariah dunia, sebanyak 99,2 miliar dolar AS di antaranya berputar di industri keuangan syariah Indonesia," jelas Bamsoet.

Baca juga : Persebaya Vs PSIS Semarang, Marukawa Jadi Kunci

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, laporan Global Islamic Economy 2020/2021 juga mencatat potensi ekonomi syariah Indonesia mencapai Rp 2.937 triliun. Hal ini tidak lepas dari jumlah pemeluk Islam yang mencapai 87,2 persen dari populasi penduduk Indonesia. Terlebih Indonesia juga telah naik ke peringkat 4 dari peringkat 5 dunia untuk pengembangan keuangan syariah setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Sementara aset keuangan syariah di Indonesia menempati peringkat 7 dunia dengan total aset mencapai 99 miliar dolar AS.

"Sedangkan menurut Global Islamic Fintech Report 2021, Indonesia berada dalam posisi kelima market size transaksi fintech syariah setelah Arab Saudi, Iran, Persatuan Emirat Arab, dan Malaysia, dengan nilai transaksi yang dicatatkan Indonesia mencapai 2,9 miliar dolar AS pada 2020," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.